LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN – Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (DPOP) Balikpapan Melakukan launching Festival Kopi Balikpapan selama tiga hari di kawasan Balikpapan Selatan. Tepatnya di Balikpapan Tennis Stadium (BTS).
Kegiatan ini menghadirkan 24 pelaku usaha, terutama dari sektor UMKM dan kafe lokal, sebagai upaya mendorong wirausaha pemuda dan mengembangkan ekonomi kreatif.
Kepala DPOP Balikpapan, Ratih Kusuma, menyampaikan bahwa festival ini menjadi ruang ekspresi sekaligus promosi bagi pelaku usaha muda, khususnya di bidang kopi, kuliner, dan minuman kekinian yang saat ini tengah berkembang pesat di kota minyak tersebut.
“Kami ingin mendorong wirausaha pemula, khususnya pemuda. Melalui forum wirausaha pemuda, kegiatan ini tidak hanya menghadirkan pameran, tapi juga berbagai kegiatan inspiratif seperti talkshow, demo barista, dan lomba kreasi kopi,” ujar Ratih, Jumat (8/8/2025).
Selain dari Balikpapan Selatan, peserta festival juga datang dari berbagai kecamatan lain yang membawa produk kopi, jajanan, dan minuman olahan. Pihak DPOP berharap acara ini bisa menjadi agenda tahunan sebagai bentuk dukungan terhadap sektor kreatif berbasis komunitas.
Festival Kopi Balikpapan tak hanya menampilkan stan kuliner. Selama tiga hari pelaksanaan, pengunjung juga disuguhkan berbagai rangkaian acara edukatif dan kompetitif. Di antaranya adalah lomba barista, lomba kreasi kopi, demo teknik menyeduh kopi, serta debat pemuda.
“Debat pemuda ini bagian dari upaya kami menggali gagasan-gagasan baru dari generasi muda. Mereka yang terbaik nanti akan dipersiapkan untuk mewakili Balikpapan dalam ajang kepemudaan nasional seperti yang diadakan APEKSI,” tambah Ratih.
Rangkaian lomba lainnya juga melibatkan juri profesional di bidang kopi dan industri kreatif. Festival ini terbuka untuk umum dan mendapat sambutan positif dari pengunjung maupun komunitas pecinta kopi di Balikpapan.
Ratih menyebutkan bahwa Festival Kopi juga menjadi strategi DPOP dalam memperkuat jaringan pelaku UMKM agar mampu bersaing sekaligus menjadi tuan rumah di daerah sendiri.
“Kita ingin masyarakat Balikpapan mencintai produk lokalnya sendiri. Sekaligus mempersiapkan pelaku UMKM agar naik kelas, tidak hanya jadi pelengkap tapi juga pusat pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya.
Melalui kolaborasi lintas sektor, DPOP menargetkan program-program semacam ini bisa terus diperluas hingga menyentuh komunitas pemuda yang bergerak di bidang lain seperti fashion, teknologi, dan seni.(*/ADV/ko)















