PENAJAM, lintasraya.com – Sebanyak 54 pelaku usaha di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) enumerator Pendataan Lengkap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (PL-KUMKM).
Bimtek ini merupakan garapan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (KUKMPerindag) Kabupaten PPU, Senin (11/4/2022) pagi.
Acara ini dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati PPU, Hamdam di Hotel Aqila, kilometer 9, Nipah-nipah.
Hamdam mengatakan, ini sangat penting untuk dilaksanakan, untuk mewujudkan Sistem Informasi Data Tunggal (SIDT) PL-KUMKM dalam membangun sistem informasi data tunggal yang terintegrasi.
Diketahui, SIDT Koperasi dan UMKM ini merupakan amanah dari peraturan pemerintah. Serta atas dasar Peraturan Presiden Nomor 39 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia. yang menugaskan Kementerian Koperasi dan UKM sebagai wali data koperasi dan UMKM, BPS sebagai pembina data, kementerian/lembaga lainnya dan pemerintah daerah sebagai produsen data.
“Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Dinas KUKMPerindag Kabupaten PPU yang telah melaksanakan kegiatan ini dengan baik,” kata Hamdam.
Ia berharap, ini dapat membantu mewujudkan ketersediaan tenaga pelatih pendataan lengkap KUMKM di Kabupaten PPU, sehingga mampu memahami SIDT-KUMKM secara utuh. Dengan adanya data UMKM yang utuh dan lengkap, akan sangat membantu pemerintah daerah dalam memberikan pembinaan, pendampingan dan pengembangan para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di PPU.
“Saya berpesan seluruh peserta benar-benar memperhatikan semua hal yang disampaikan oleh para narasumber. Bertanyalah, jika sekirannya ada yang belum jelas. Dan ikuti kegiatan ini dengan tertib dan sungguh-sungguh, agar dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan saudara dalam melakukan pendataan lengkap KUMKM yang ada,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas KUKMPerindag, Kuncoro mengatakan, pelatihan tersebut diikuti oleh pelaku usaha tersebar di 4 kecamatan di PPU masing-masing Kecamatan Penajam, Babulu, Waru dan Sepaku yang telah melalui pendataan sebelumnya.
“Pendataan perserta pelatihan ini kami lakukan degan berbagai pertimbangan disana sehingga terpilihlah sebanyak 54 orang peserta ini mewakili masing-masing kecamatan,” ucap Kuncoro.
Sejak awal menjabat Kadis KUKMPrindag, pihaknya telah melakukan permintaan data kepada kelurahan maupun desa di PPU terkait jumlah detail pelaku usaha yang ada di PPU. Namun dalam rentan dua tahun, secara detail jumlah pelaku usaha di PPU juga belum dapat terdata secara menyeluruh. Kemudian pada 2020-2021 jumlah telah tercatat sebanyak 22 ribu pelaku usaha yang ada di PPU.
Ditahun 2020, sejak Covid-19, PPU telah memperoleh bantuan dari provinsi kaltim sebesar Rp 750 ribu dengan jumlah penerima lebih dari dua ribu pelaku usaha. Ditahun 2021 bantuan KUKM dari kementerian dengan besaran Rp 1,2 juta juga diterima dengan kurun waktu antara 2020 hingga 2021. Kemudian ditahun 2022 pihaknya juga kembali melakukan pendataan dan kembali memperoleh bantuan sebesar Rp 2,4 juta bagi 19 ribu pelaku usaha di PPU.
“Jadi dalam kurun waktu 2020-2021 ada perputaran uang sebesar lebih kurang dari Rp 70 milyar di Kabupaten PPU yang telah memberikan statement positif terhadap perekonomian di daerah. Kemudian Kabupaten PPU melalui Provinsi Kaltim terkait ini juga memperoleh panji keberhasilan terbaik dua dari sepuluh kabupaten/kota se-Kaltim,” kata Kuncoro. (*/ADV/Diskominfo)















