LINTASRAYA.COM, SAMARINDA – Kalimantan Timur (Kaltim) menduduki posisi delapan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut), dengan total 152 medali.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim, Rusdiansyah Aras mengatakan, dari 152 medali yang diperoleh terdiri dari 29 medali emas, 55 perak, dan 68 medali perunggu.
“Capaian kontingen Kaltim dalam PON ini, hasilnya juga sama-sama kita ketahui, sampai saat ini 29 medali emas. Dari jumlah ini yang masuk final ada hampir 80 tapi yang bisa meraih medali emas hanya sekitar 29,” kata Rusdi, belum lama ini.
Melihat hasil akhir PON XXI di Aceh dan Sumut ini, Jawa Barat (Jabar) menempati posisi pertama dengan capaian 538 medali, disusul DKI Jakarta dengan 475 medali, Jawa Timur (Jatim) 423 medali, Sumut 254 medali, Jawa Tengah (Jateng) 258 medali, Aceh 188 medali, Bali 131 medali, dan Kaltim dengan 152 medali.
Capaian tersebut berdasarkan raihan medali emas terbanyak, kemudian disusul dengan perak, dan terakhir perunggunya.
“Sebetulnya kita dengan Bali kalau ukurannya medali banyakan kita, tapi kalau emasnya Bali ada 36, sedangkan kita 29. Jadi dia posisi 7 dan kita 8,” jelas Rusdi.
Rusidi mengatakan, bahwa capaian 5 besar yang ditargetkan, setidaknya Kaltim harus memperoleh 34 medali emas.
Meski melihat langsung perjuangan atletnya di medan juang baik di Aceh maupun di Sumut, Rusdi menyampaikan permintaan maaf pada masyarakat Kaltim, karena capaian lepas dari target.
“Saya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kaltim, atas kegagalan kita. Saya tidak mau mencari kambing hitam, tetapi ini yang mau menjadikan evaluasi kita kedepan,” tuturnya.
Rusdi mengakui, banyak cabang olahraga (cabor) andalan Kaltim yang belum bisa menghasilkan emas, seperti sepatu roda dan anggar. Selebihnya, beberapa cabor tersebut lepas dari target capaian medali.
Disebutkannya, layar semula menargetkan 6 emas, namun hanya berhasil mendapatkan 3. Kempo, disebutkan punya target 4 emas, tapi hanya dapat 2 emas.
“Tapi kalau itu on the track saya pikir tidak ada masalah. Tetapi saya katakan diawal, saya nyatakan mohon maaf kepada masyarakat, dan berterima kasih pada seluruh patriot olahraga yang sudah berjuang,” imbuhnya.
Kepala Bidang (Kabid) Peningkatan Prestasi Olahraga (PPO) Dispora Kaltim, Rasman rading menyebutkan harus ada evaluasi terkait ini.
Menurutnya memang banyak kemungkinan yang bisa terjadi. Terlebih dua tuan rumah juga mempengaruhi prestasi atlet-atletnya.
“Harus dievaluasi, apa yang menjadi kendala. Kemudian susun lagi strategi untuk di PON yang akan datang. Karena berarti untuk strategi yang kali ini belum tepat,” tutupnya. (*/ADV/Dispora Kaltim/anr)