LINTASRAYA.COM, SAMARINDA – Komite Olahraga Nasional (KONI) Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan evaluasi terhadap hasil raihan medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).
Kegiatan itu berlangsung di Ruang Rapat Utama, Gedung KONI Provinsi Kaltim, yang terletak di Jalan Kesuma Bangsa, belum lama ini, Rapat ini diikuti oleh semua pelatih.
Dalam sambutannya, Ketua Umum KONI Kaltim, Rusdiansyah Aras mengatakan mengapresiasi perjuangan para atlet dan pelatih di medan laga.
“Hari ini kita akan menggali pasukan, serta mengevaluasi apa harus kita lakukan kedepan. Khususnya untuk menatap PON/2028 yang akan berlangsung di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT),” kata Rusdi.
Rusdi, juga menyampaikan selamat atas raihan medali yang sudah berhasil dicapai. Termasuk cabang olahraga (cabor) yang belum berhasil, dia menekankan, bahwa even ini menjadi jembatan dalam perbaikan dan evaluasi.
“Kami juga menyampaikan permohonan maaf, jika selama pemusatan latihan daerah (pelatda), hingga di arena PON, kami tidak maksimal mendampingi,” beber Rusdi.
Namun, meski banyaknya cabor yang belum berhasil mencapai target medali, Rusdi menekankan, jika pihaknya tak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan.
“Kegagalan kita tidak meraih rangking 5 besar, sudah saya sampaikan di media. Saya menyampaikan permohonan maaf atas nama seluruh pengurus KONI terhadap masyarakat Kaltim,” sebutnya.
“Meskipun kita tahu, capaian kita sangat luar biasa, kita meraih 29 medali emas, 55 perak dan 68 perunggu,” lanjut Rusdi.
Jika dibandingkan dengan PON XX/2021 di Papua, hanya meraih 25 emas, 32 perak dan 40 perunggu. Capaiannya adalah 30 persen.
Meski begitu, dia juga mengetahui bahwa tentu masyarakat Kaltim tidak akan melihat jumlah, tetapi target yang harus sesuai.
“Mereka tahunya target kita 5 besar, tapi kalau kita evaluasi kedepan, Kaltim tetap konsisten dalam mempertahankan 10 besar,” pungkasnya.
Kepala Bidang (Kabid) Peningkatan Prestasi Olahraga (PPO) Dispora Kaltim, Rasman Rading memaklumi tak dicapainya target itu.
Menurutnya target optimis itu harus, namun ketika eksekusi di lapangan yang akan menjawab.
“Optimis itu harus, tapi eksekusi di lapangan kan siapa yang tau. KIta sudah berusaha sedemikian tetapi itulah yang tuhan berikan,” tuturnya.
Dia berharap, ada empat tahun waktu yang tersedia bisa dimanfaatkan untuk berbenah di PON yang akan datang.(*/ADV/Dispora Kaltim/anr)