LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital, anak-anak cenderung lebih memilih menghabiskan waktu dengan perangkat digital, menonton video, atau bermain game, daripada membaca buku.
Fenomena ini menjadi perhatian serius bagi orang tua dan guru, karena berlebihan dalam menggunakan gawai dapat berdampak buruk terhadap minat belajar dan literasi anak-anak.
Iim, anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, menyampaikan keprihatinannya terhadap rendahnya minat baca di kalangan anak-anak. Menurutnya, meskipun dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) telah dialokasikan untuk membeli buku-buku, kenyataannya buku-buku tersebut jarang dibaca oleh siswa.
“Kami telah membeli buku dengan dana BOS, tetapi sayangnya buku-buku itu jarang digunakan dan lebih jarang lagi dibaca oleh siswa,” jelas Iim pada Senin, 11 November 2024.
Iim mengusulkan agar pemerintah daerah, melalui Dinas Perpustakaan dan instansi terkait lainnya, bekerja sama untuk mendorong minat baca anak-anak.
“Untuk membangun kebiasaan membaca pada generasi muda, kita harus mulai sekarang. Jika tidak, kita akan tertinggal,” tegasnya.
Sebagai salah satu langkah, Iim mengusulkan agar fasilitas perpustakaan di tingkat kelurahan ditingkatkan dan koleksi bukunya disesuaikan dengan minat pembaca di masing-masing wilayah.
“Beberapa kelurahan sudah memiliki perpustakaan dan kampung pustaka. Akan lebih baik jika kita mengetahui apa yang diminati anak-anak di sana, sehingga buku yang disediakan bisa lebih relevan dengan minat mereka,” tambahnya.
Komisi IV DPRD Kota Balikpapan mendukung penuh upaya peningkatan literasi melalui penyediaan sarana dan prasarana membaca yang memadai di setiap kelurahan.
Dengan dukungan dari pemerintah dan masyarakat, diharapkan minat baca di kalangan generasi muda Balikpapan dapat kembali tumbuh, menghasilkan generasi yang cerdas dan berwawasan luas. (*/ADV/DPRD Balikpapan/jan)















