LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN – Anggota DPRD Kota Balikpapan, Taufiq Qul Rahman, menyampaikan keprihatinannya terhadap dugaan praktik pungutan liar (pungli) yang terjadi di kawasan wisata Pantai Manggar, Balikpapan Timur.
Hal ini mencuat setelah keluhan dari seorang warga Samarinda yang viral di media sosial terkait adanya pungutan retribusi yang dianggap tidak jelas.
Taufiq mengungkapkan bahwa isu tersebut akan segera dibahas bersama Dinas Pariwisata Kota Balikpapan dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang dijadwalkan berlangsung dalam waktu dekat.
“Saya juga cukup kaget melihat unggahan di media sosial tentang keluhan pengunjung. Ada dugaan pungli yang dilakukan oleh oknum di kawasan UPT Pantai Manggar,” ujar Taufiq kepada media, Selasa (1/7/2025).
Menurutnya, pungutan yang tidak melalui prosedur resmi mencoreng citra pariwisata Kota Balikpapan, yang saat ini tengah berupaya menjadi kota yang tertib, aman, dan layak kunjung.
“Kalau ini terbukti, ini jelas mencoreng wajah kota kita yang ingin dikenal sebagai Kota mais, Saya mengutuk keras praktik seperti ini,” tegasnya.
Taufiq menegaskan bahwa hal ini tidak boleh dibiarkan, karena berdampak langsung pada jumlah kunjungan wisatawan dan juga kredibilitas pemerintah daerah. Ia mendorong Dinas Pariwisata melakukan evaluasi menyeluruh dan memperketat pengawasan.
“Kalau memang pengelolaan kawasan itu adalah tanggung jawab pemerintah kota, maka pengawasannya harus jelas. Kita punya Satpol PP, ada petugas keamanan dan petugas pantai di sana. Harus ada tindakan tegas terhadap oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” katanya.
Lebih jauh, Taufiq mengaitkan hal ini dengan pembahasan anggaran Dinas Pariwisata yang sedang berlangsung. Ia menegaskan, DPRD memberikan anggaran dengan harapan dapat meningkatkan pelayanan dan fasilitas wisata, bukan malah menghadirkan keresahan di tengah masyarakat.
“Setiap anggaran yang kita gelontorkan harus berdampak pada pelayanan yang baik. Karena itu, pembahasan KUA-PPAS ini juga akan menjadi momentum untuk mempertanyakan sekaligus memperbaiki sistem pengelolaan di lapangan,” tambahnya.
Dugaan pungli ini menjadi perhatian serius DPRD Kota Balikpapan, dan diharapkan tidak hanya berhenti di pembahasan, tetapi juga ditindaklanjuti dengan pembenahan nyata oleh OPD terkait agar kawasan wisata tetap menjadi destinasi yang nyaman, aman, dan berkesan bagi para pengunjung.(*/ADV/DPRDBalikpapan/san)















