LINTASRAYA.COM, TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tak ingin lagi kecolongan menghadapi banjir musiman di Kecamatan Tenggarong.
Setelah genangan air sempat melumpuhkan sebagian besar wilayah kota belum lama ini, Dinas Pekerjaan Umum (PU) langsung tancap gas dengan menyusun program penanganan terpadu di 10 titik rawan banjir dengan dukungan anggaran fantastis mencapai Rp 64 miliar.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PU Kukar, Awang Agus, mengungkapkan bahwa dana tersebut digelontorkan untuk memperbaiki dan menata ulang sistem drainase kota yang dinilai sudah tak mampu menampung luapan air sungai, apalagi saat curah hujan tinggi.
“Fokus kita saat ini adalah menata ulang aliran drainase agar bisa terkoneksi dengan baik dan mengalirkan air secara optimal. Tidak hanya perbaikan fisik, tapi juga sistem yang terintegrasi dari hulu ke hilir,” jelas Awang, Kamis (12/6/2025).
Wilayah-wilayah prioritas seperti Loa Ipuh, Rapak Mahang, dan kanal pengendali banjir di Taman Kota Raja telah masuk dalam daftar pengerjaan tahap awal.
Proyek ini dinilai mendesak, mengingat sistem drainase sebelumnya lumpuh saat air sungai meluap dan memicu banjir yang menggenangi permukiman.
Namun, dari total Rp 64 miliar yang disiapkan, tidak seluruhnya digunakan untuk pekerjaan fisik.
Sebagian dana juga dialokasikan untuk kebutuhan konsultan perencana, pengawas proyek, serta biaya administrasi yang menyertai proses tender dan pelaksanaan.
“Anggaran ini memang pagu keseluruhan. Setelah dibagi untuk konsultan dan kelengkapan administrasi, sisanya digunakan untuk pembangunan fisik secara bertahap,” ujarnya.
Awang menegaskan bahwa proyek ini bukan sekadar tambal sulam. Dinas PU Kukar ingin memastikan pembangunan drainase kali ini benar-benar menyeluruh dan tahan lama, bukan hanya solusi jangka pendek.
“Yang kami bangun bukan hanya saluran air, tapi sistem pengendalian banjir yang berpikir ke depan. Kita tidak ingin masyarakat Tenggarong terus dihantui banjir setiap musim hujan tiba,” tegasnya.
Dengan pendekatan jangka panjang dan pengelolaan anggaran yang ketat, Pemkab Kukar berharap wajah Kota Tenggarong bisa terbebas dari genangan tahunan dan lebih siap menghadapi perubahan iklim ke depan. (*/ADV/diskominfo Kukar/tha)