LINTASRAYA.COM, TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mulai mendorong koperasi sebagai garda terdepan dalam menjaga stabilitas distribusi kebutuhan pokok masyarakat.
Salah satu sektor yang paling diminati dalam pembentukan Koperasi Merah Putih adalah pendistribusian gas LPG.
Langkah ini dinilai strategis karena berkaitan langsung dengan kebutuhan sehari-hari masyarakat, khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di sektor kuliner.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kukar, Taufik Zulfian Noor, menjelaskan bahwa Koperasi Merah Putih diarahkan untuk mengelola tujuh jenis usaha.
Enam sektor merupakan instruksi pusat yang meliputi pengadaan sembako, unit simpan pinjam, klinik, apotek, cold storage, dan logistik desa atau kelurahan.
“Sementara satu sektor usaha lainnya disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan lokal di masing-masing wilayah,” jelasnya, Jumat (4/7/2025).
Dari berbagai pilihan usaha lokal, distribusi LPG menjadi sektor yang paling banyak diajukan oleh para pengurus koperasi.
“Ini tidak lepas dari pengalaman masyarakat menghadapi kelangkaan LPG beberapa waktu lalu yang sempat menyebabkan lonjakan harga,” ungkap Taufik.
Ia menyebut, pasokan gas yang stabil sangat penting bagi keberlangsungan usaha UMKM. Harga LPG yang mahal bisa langsung berdampak pada biaya produksi dan mengganggu daya saing pelaku usaha kecil.
“LPG menjadi salah satu komoditas yang dibutuhkan UMKM. Kalau harganya mahal, mereka kesulitan. Sementara pelaku UMKM ini baru belajar, kalau jual mahal kehilangan daya saing, kalau jual murah bisa rugi. Harapannya, produk UMKM tetap murah tapi tidak murahan,” paparnya.
Pemilihan sektor LPG oleh koperasi dinilai bukan hanya keputusan bisnis, tapi juga bagian dari solusi jangka panjang untuk mencegah krisis energi skala mikro.
Pemerintah daerah berharap, kehadiran koperasi dapat menjembatani distribusi yang lebih efisien dan terjangkau bagi pelaku usaha lokal. (*/ADV/diskominfo Kukar/tha)