LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN – Memasuki usia ke-10 tahun, Pentacity Shopping Venue menegaskan perannya bukan sekadar sebagai pusat perbelanjaan modern, tetapi juga ruang kolaborasi antara dunia usaha, olahraga, dan kegiatan sosial di Kota Balikpapan.
Perayaan satu dekade yang digelar penuh semarak di atrium utama mall Pentacity Balikpapan, Rabu (8/10/2025), diwarnai dengan penampilan sejumlah komunitas, termasuk atlet dansa dan wushu binaan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan yang selama ini memanfaatkan area mall sebagai tempat latihan.
Kepala Dinas Pariwisata Balikpapan, Ratih Kusuma, mengatakan bahwa Pentacity tidak hanya tumbuh sebagai destinasi belanja dan hiburan, namun juga memiliki kepedulian sosial dan kontribusi nyata terhadap pengembangan potensi lokal.
“Pentacity menjadi contoh pusat perbelanjaan yang berkembang tidak hanya dari sisi bisnis dan brand, tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan ruang untuk kegiatan positif. Mereka memfasilitasi atlet-atlet kami untuk berlatih, seperti dansa dan wushu, bahkan tampil di acara hari ini,” ujar Ratih.
Dalam kesempatan tersebut, Pentacity juga menampilkan kegiatan sosial melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang diperuntukkan bagi penyandang tunanetra dan penyintas kanker, sekaligus memperingati Hari Kesehatan Mental Dunia (World Mental Health Day) yang jatuh di bulan Oktober.
Ratih mengungkapkan, sinergi antara pemerintah dan sektor swasta seperti ini menjadi bentuk nyata kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat citra Balikpapan sebagai kota pariwisata yang inklusif dan berdaya saing.
“Kami sudah menjalin kolaborasi dengan Pentacity untuk mendukung berbagai kegiatan. Sebelumnya kami juga menggelar Tribasket, lalu minggu depan ada ASN Idol, dan beberapa kegiatan wisata yang kita rilis bersama di sini. Artinya, mall kini menjadi bagian dari ruang publik kreatif yang bermanfaat,” jelasnya.
Ke depan, Ratih berharap pusat perbelanjaan di Balikpapan dapat semakin membuka diri terhadap kolaborasi serupa, baik dalam mendukung event-event wisata, promosi UMKM lokal, maupun sebagai tempat latihan cabang olahraga tertentu.
“Kami harapkan mall seperti Pentacity terus memberikan ruang bagi UMKM lokal dan cabor yang butuh tempat latihan. Di sisi lain, mereka juga bisa menjadi tuan rumah berbagai event skala nasional. Ini bentuk sinergi antara dunia usaha, olahraga, dan pariwisata,” tambahnya.
Melalui pendekatan kolaboratif ini, Pemerintah Kota Balikpapan terus mendorong tumbuhnya destinasi wisata perkotaan (urban tourism) yang tidak hanya berorientasi hiburan, tetapi juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat.
“Konsep wisata kini tidak hanya soal pantai dan alam. Mall dan ruang publik seperti ini juga menjadi bagian dari ekosistem pariwisata kota yang hidup dan produktif,” tutup Ratih.(*/ADV)















