LINTASRAYA.COM BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan terus memperkuat sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi daerah.
Salah satu langkah strategisnya adalah menjadikan Pantai Manggar Segara Sari bukan hanya destinasi wisata utama, tetapi juga ruang ekonomi produktif bagi masyarakat sekitar.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Balikpapan, Ratih Kusuma, menyebut kinerja sektor pariwisata tahun ini menunjukkan tren positif. Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari wisata telah mencapai sekitar 80 persen dari target Rp7 miliar.
“Dari total capaian itu, kontribusi terbesar masih datang dari Pantai Manggar. Sampai awal Oktober, sudah terealisasi sekitar Rp5,6 miliar,” ujar Ratih, Senin (13/10/2025).
Ratih menilai, meningkatnya kunjungan wisatawan tak lepas dari pemulihan aktivitas pariwisata pasca pandemi, terutama pada akhir pekan dan musim liburan. Seiring membaiknya cuaca dan banyaknya agenda komunitas, kawasan pantai kembali ramai pengunjung.
Selain mempercantik kawasan, pemerintah juga menyiapkan berbagai fasilitas pendukung, mulai dari toilet umum, area pertemuan, jalur pedestrian, amphitheater, hingga camping ground yang kini lebih tertata.
Namun, pengembangan Pantai Manggar tak hanya berhenti pada aspek estetika. Disparpora menjadikan kawasan ini sebagai sarana pemberdayaan masyarakat.
“Setiap kegiatan yang digelar di pantai selalu melibatkan pelaku usaha lokal mulai dari penjual kuliner, penyewa perlengkapan, hingga penyedia jasa hiburan,” jelasnya.
Ratih mengungkapkan, Balikpapan memiliki 86 destinasi wisata di berbagai kategori, seperti wisata alam, sejarah, buatan, kuliner, hingga bahari. Meski begitu, Pantai Manggar tetap menjadi wajah utama pariwisata kota.
“Pantai ini bukan sekadar tempat rekreasi, tapi juga simbol kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menggerakkan ekonomi lokal,” katanya.
Meski demikian, pengelolaan kawasan wisata masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti abrasi pantai dan kemacetan akses saat akhir pekan. Untuk mengatasinya, Disparpora menggandeng dinas teknis lain dalam penataan jalur serta penguatan pantai berbasis konservasi.
Aspek keselamatan juga menjadi perhatian. Dua menara pengawas kini beroperasi, dengan petugas dari Basarnas yang berjaga untuk memastikan keamanan wisatawan, khususnya anak-anak.
“Kami ingin pantai ini tidak hanya indah, tapi juga aman dan nyaman,” tegas Ratih.
Ke depan, Ratih menyebut pengembangan pariwisata Balikpapan akan diarahkan pada model pariwisata berkelanjutan.Fokusnya adalah menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan kelestarian lingkungan.
“Kalau masyarakat tumbuh bersama pariwisata, maka PAD juga akan meningkat secara alami,” pungkasnya. (*/Adv/Disparpora Balikpapan)















