LINTASRAYA.COM BALIKPAPAN — Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan mengingatkan Pemerintah Kota untuk mewaspadai potensi fluktuasi harga bahan pokok menjelang akhir tahun.
Lonjakan permintaan masyarakat, ditambah tingginya ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah, dinilai dapat memicu kenaikan harga secara tiba-tiba.
Anggota Komisi II DPRD Balikpapan, Jafar Sidik, mengatakan pemerintah bersama instansi teknis seperti Dinas Perdagangan perlu lebih aktif melakukan pemantauan di lapangan dan memastikan ketersediaan stok bahan kebutuhan pokok tetap stabil.
“Biasanya kenaikan harga paling terasa saat bulan puasa atau Lebaran, tapi akhir tahun juga tetap harus diantisipasi. Kita tidak ingin masyarakat terbebani oleh kenaikan harga mendadak,” ujarnya, Senin (13/10/2025).
Menurut Jafar, kondisi geografis Balikpapan yang bukan daerah penghasil komoditas pertanian membuat kota ini sangat bergantung pada pasokan dari luar, seperti Samarinda, Sulawesi, dan Pulau Jawa.
Ketika terjadi gangguan distribusi akibat cuaca buruk atau kendala transportasi laut, harga bahan pokok di pasar lokal langsung terdampak.
“Balikpapan ini daerah konsumtif. Ketika suplai berkurang sedikit saja, efeknya langsung terasa di pasar. Karena itu, stabilitas pasokan menjadi kunci,” jelasnya.
Untuk meminimalisasi dampak tersebut, DPRD mendorong pemerintah memperkuat program ketahanan pangan lokal, termasuk mengoptimalkan pertanian perkotaan dan kolaborasi dengan kelompok tani.
Menurutnya, langkah kecil seperti memanfaatkan lahan kosong untuk tanaman cepat panen bisa membantu menahan gejolak harga di pasar.
“Minimal kita punya cadangan sayur atau bahan pokok dari dalam kota, jadi tidak sepenuhnya bergantung pada daerah lain,” tambahnya.
Selain menjaga pasokan, Jafar juga menekankan perlunya pengawasan ketat terhadap distributor dan pelaku usaha agar tidak terjadi praktik penimbunan barang yang dapat memperburuk situasi harga.
“Distributor itu bagian dari rantai distribusi. Mereka harus berperan menjaga keseimbangan supply dan demand, bukan malah menimbun barang untuk cari untung lebih besar,” tegasnya.
Ia berharap langkah antisipatif dapat segera dilakukan agar menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, harga bahan pokok di Balikpapan tetap stabil dan daya beli masyarakat tidak terganggu.
“Kalau harga stabil, masyarakat tenang, ekonomi pun ikut bergerak,” pungkas Jafar.
(*/ADV/DPRD Balikpapan)
			














                                    