LINTASRAYA.COM BALIKPAPAN – Anggota DPRD Kota Balikpapan dari Dapil Balikpapan Timur, Suriani, menegaskan pentingnya penataan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar lebih terarah dan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
Pernyataan itu disampaikan Suriani saat menggelar reses masa sidang I tahun 2025 di Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur, Rabu (22/10/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri puluhan warga, pelaku UMKM, Camat Balikpapan Timur, Ruddy Iskandar, Lurah Manggar Munir Achmad serta perwakilan Dinas Koperasi dan UMKM.
Dalam dialog tersebut, Suriani menyoroti masih banyaknya pelaku UMKM yang belum terdaftar secara resmi. Ia mendorong agar pemerintah lebih aktif melakukan pendataan dan pembinaan terhadap pelaku usaha lokal agar mendapatkan akses permodalan, pelatihan, dan sertifikasi produk.
“Banyak UMKM yang sudah aktif, tapi belum tercatat. Pemerintah perlu membantu mereka dalam hal legalitas dan fasilitas usaha, agar bisa naik kelas dan mandiri. Penataan juga penting supaya tampilan usaha lebih menarik dan tertib,” ujar Suriani.
Ia juga menyinggung perlunya dukungan fasilitas dasar di kawasan ekonomi masyarakat seperti di sekitar Stadion Batakan, yang kini banyak dimanfaatkan warga untuk berdagang dan berolahraga.
“Kita ingin kawasan usaha ditata dengan baik, misalnya diberikan meja, seragam, atau tenda seragam agar tampak rapi. Ini tidak hanya menumbuhkan ekonomi warga, tapi juga menjaga estetika kota,” tambahnya.
Selain fokus pada penguatan UMKM, Suriani juga menyoroti perbaikan infrastruktur dasar di Balikpapan Timur, seperti jalan tanah dan titik-titik banjir. Ia berjanji akan terus mendorong agar aspirasi masyarakat dalam pembangunan wilayah bisa terealisasi melalui program pemerintah kota.
“Saya ingin ke depan tidak ada lagi jalan becek, tidak ada lagi banjir. Semua wilayah harus merasakan hasil pembangunan secara adil,” tegasnya.
Suriani menambahkan bahwa pembinaan UMKM harus mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, agar memiliki dasar hukum kuat dan berkelanjutan.
“Kita berpegang pada regulasi yang sudah ada. Pemerintah daerah tinggal memperkuat pelaksanaannya agar UMKM bisa tumbuh dan berdaya saing,” jelasnya.
Sementara itu, Puja Mustika, warga RT 24 Kelurahan Manggar, yang hadir dalam kegiatan reses tersebut, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya bagi pelaku usaha pemula seperti dirinya.
“Menurut saya sangat membantu, terutama bagi yang aktif ikut pelatihan-pelatihan. Saya dulu ikut pelatihan menjahit di BLK, dan sekarang ingin buka usaha sendiri di rumah,” ujar Puja.
Ia menuturkan, saat ini dirinya sudah memiliki beberapa peralatan, namun masih kekurangan dua mesin jahit untuk bisa berproduksi lebih optimal.
“Mesin jahitnya sudah ada, tapi kurang dua lagi. Saya sudah sampaikan ke Bu Suriani dan semoga bisa dibantu lewat program pemberdayaan UMKM,” ungkapnya.
Puja juga mengatakan bahwa ia mendapat informasi tambahan dari pertemuan itu terkait peluang pelatihan dan program pemerintah yang bisa diikuti.
“Saya juga diberi tahu untuk pantau informasi pelatihan di media sosial dinas terkait. Ini bagus banget, jadi kami bisa terus belajar dan berkembang,” katanya.
Ia berharap DPRD dan Pemkot Balikpapan terus memberikan perhatian bagi pelaku UMKM, terutama di wilayah timur yang masih memiliki potensi ekonomi besar.
“Kalau UMKM-nya kuat dan ditata rapi, otomatis ekonomi warga juga meningkat,” pungkasnya.
Suriani menutup kegiatan dengan mengajak warga untuk terus aktif menyampaikan aspirasi dan menjaga sinergi antara masyarakat dan pemerintah.
“Semua masukan dari warga akan kami bawa ke pembahasan di DPRD. Saya ingin aspirasi ini benar-benar diwujudkan demi kesejahteraan bersama,” tutupnya.(*/ADV/DPRD Balikpapan)















