LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN — Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), DPRD Kota Balikpapan kembali bersiap menghadapi potensi gejolak harga kebutuhan pokok.
Lonjakan permintaan masyarakat pada akhir tahun disebut menjadi titik rawan munculnya praktik curang dalam distribusi barang.
Anggota Komisi II DPRD Balikpapan, Suriani, menegaskan bahwa periode akhir tahun selalu menjadi momentum krusial dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah. Menurutnya, situasi tahunan ini sering dimanfaatkan oleh oknum pelaku usaha yang mencoba mengambil keuntungan berlebih.
“Setiap akhir tahun pola permintaan berubah signifikan. Ini bisa saja dimanfaatkan pihak tertentu dengan mempermainkan alur pasokan,” ujar Suriani, Senin (1/12/2025).
Ia menjelaskan bahwa selain meningkatnya kebutuhan rumah tangga, sejumlah faktor eksternal juga harus diwaspadai. Balikpapan sangat bergantung pada pasokan dari luar daerah, sehingga curah hujan tinggi dan tantangan logistik antarpulau berpotensi memicu keterlambatan distribusi. Kondisi ini dapat mengarah pada kelangkaan, meski hanya terjadi sedikit gangguan.
“Keterlambatan pengiriman sedikit saja bisa menimbulkan gejolak di pasaran. Karena itu, semua pihak harus bergerak cepat dan sigap,” tegasnya.
Untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, Komisi II DPRD Balikpapan menyiapkan langkah pengawasan yang lebih ketat. Koordinasi dengan dinas terkait dan pemerintah kota akan ditingkatkan, termasuk inspeksi lapangan untuk memastikan tidak ada penyimpangan dalam distribusi bahan pokok.
“Kami bersama pemkot akan turun langsung memantau. Pengawasan harus diperketat supaya tidak ada pihak yang mengambil keuntungan dari kerentanan situasi ini,” kata Suriani.
Ia juga meminta para distributor dan pelaku usaha agar ikut menjaga stabilitas harga dan pasokan, bukan justru menambah beban masyarakat. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah dan sektor usaha sangat menentukan keberhasilan menjaga harga tetap wajar menjelang liburan Nataru.
“Kita semua punya tanggung jawab menjaga kestabilan pasokan. Kami berharap tidak ada praktik yang merugikan masyarakat, terutama jelang akhir tahun seperti ini,” tambahnya.
Dengan langkah antisipasi yang telah disusun, DPRD Kota Balikpapan optimistis kestabilan harga dapat terjaga hingga memasuki puncak liburan. Pemerintah dan legislatif berharap seluruh pihak berkomitmen menciptakan iklim perdagangan yang sehat demi kenyamanan masyarakat.(*/ADV/DPRD Balikpapan)















