BALIKPAPAN, lintasraya.com – Ratusan pelaku UMKM di Kota Balikpapan mendapat pelatihan mengolah sampah menjadi bernilai ekonomis dari Kementerian BUMN lewat PT Pegadaian. Selain menyulap sampah menjadi bernilai ekonomis, pelatihan ini diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Staf Khusus III Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan, program bertajuk BUMN Enviromental Movement ini merupakan intruksi langsung dari Menteri BUMN Erick Thohir.
“Program ini dijalankan Kementerian BUMN lewat bank sampah binaan dan CSR perusahaan BUMN,” ungkap Arya kepada wartawan selepas membuka pelatihan bagi UMKM di Banua Patra, Balikpapan, Minggu (23/7/2023) pagi.
Arya menambahkan, program ini diharapkan juga membantu Kota Balikpapan dalam mengelola masalah sampah seiring dengan perkembangan kota. “Apalagi ke depan Balikpapan ini kan tetangganya IKN. Jadi kami juga ingin Balikpapan bisa menjadi kota yang bebas sampah, sama seperti IKN,” jelas Arya.
Salah satu pihak yang dilibatkan dalam program ini adalah Plustik, start up yang fokus terhadap daur ulang limbah di Indonesia dan Bank Sampah Kota Hijau Balikpapan.
Pemimpin Pegadaian Kanwil IV Balikpapan Julianto menambahkan, mayoritas pelaku UMKM yang ikut ambil bagian pada pelatihan di Banua Patra tersebut merupakan UMKM binaan dan juga nasabah Pegadaian. “Dalam proses produksinya, mereka tentu menghasilkan sampah. Kami arahkan supaya sampah ini ke depan punya nilai jual,” kata Julianto.
Di Balikpapan, sampah yang dihasilkan, nantinya akan dikumpulkan lewat Bank Sampah Kota Hijau Balikpapan yang juga merupakan binaan PT Pegadaian. Sampah-sampah tersebut kemudian akan dikonversi mejadi tabungan emas.
“Bank Sampah Kota Hijau Balikpapan ini punya 25 unit di bawahnya dengan 1000 lebih nasabah bank sampah. 100 persen akan kami dukung dan bukakan rekening tabungan emas,” jelas Julianto.
Program ini, lanjut Julianto diharapkan mampu mengurangi volume sampah secara signifikan dan memberi manafaat lebih bagi pelaku UMKM. “Makanya tadi disebutkan Pak Arya kalau membuang sampah berarti membuang emas,” jelas dia.
Di seluruh Indonesia, saat ini pegadaian sudah memilik 75 bank sampah binaan dengan total mencapai 350 unit di bawahnya.(*/ADV/San)