LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN — Di tengah hiruk-pikuk kota dan padatnya pembangunan, ada satu sudut Balikpapan Utara yang menawarkan ketenangan dan kesejukan alami Bamboe Wanadesa. Berada di Jalan Giri Rejo I Kilometer 15, Kelurahan Karang Joang, kawasan ini kini makin populer sebagai destinasi wisata alam yang memanjakan mata dan pikiran.
Deretan bambu yang menjulang rindang berpadu dengan udara segar dan gemericik air Waduk Manggar di dekatnya, menciptakan suasana yang sulit ditemukan di tengah kota. Tak heran, Bamboe Wanadesa kini menjadi pilihan favorit wisatawan lokal untuk melepas penat di akhir pekan.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Balikpapan, C.I Ratih Kusuma, menyebutkan bahwa Bamboe Wanadesa merupakan salah satu potensi wisata alam yang tengah dikembangkan pemerintah daerah. “Bamboe Wanadesa itu punya daya tarik tersendiri. Lingkungannya masih asri, dekat dengan kawasan wisata Tanjung Gading dan Meranti, jadi bisa dikembangkan dalam satu jalur wisata alam terpadu,” ujar Ratih, Rabu (29/10/2025).
Meski belum resmi menjadi kelompok sadar wisata (Pokdarwis), kawasan ini telah memiliki beberapa fasilitas dasar seperti gazebo, area istirahat, dan ruang terbuka untuk pertunjukan seni. Namun Ratih menilai, potensi ini akan lebih hidup bila ditambah atraksi rutin seperti pementasan budaya, kegiatan seni, atau bazar UMKM lokal. “Kalau ada aktivitas rutin seperti pementasan tari atau kuliner khas, wisatawan akan punya alasan untuk datang kembali. Jadi tidak hanya menikmati keindahan alam, tapi juga pengalaman budaya,” jelasnya.
Selain suasana hutan bambu yang menenangkan, pengunjung juga bisa mencoba aktivitas seperti menyusuri Waduk Manggar dengan perahu atau bermain kano. Hanya saja, Ratih menekankan pentingnya standar keamanan bagi setiap kegiatan wisata air. “Dulu pernah ada kegiatan paddling, tapi perlu didukung tim keselamatan yang siaga di lokasi agar wisatawan merasa aman,” tambahnya.
Ia juga mendorong kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan fasilitas pendukung, termasuk akses jalan dan layanan wisata lokal. “Jarak dari pintu masuk ke lokasi utama sekitar 300 meter. Kalau warga bisa menyediakan layanan ojek lokal untuk antar-jemput wisatawan, dampak ekonominya akan langsung terasa,” pungkas Ratih.
Dengan potensi alam yang masih alami dan dukungan pemerintah yang semakin kuat, Bamboe Wanadesa kini tak hanya sekadar ruang hijau di utara Balikpapan tapi calon destinasi unggulan yang siap bersaing sebagai surga ekowisata kota minyak.(*/ADV/diaspora Balikpapan)















