LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN – Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Budiono, menyoroti persoalan kelangkaan beras yang belakangan dirasakan masyarakat. Menurutnya, salah satu penyebab utama adalah kesalahan pelabelan kualitas beras oleh distributor.
Budiono menjelaskan, banyak beras kualitas medium justru diberi label premium dan dipasarkan dengan harga lebih tinggi. Akibatnya, stok beras menumpuk di distributor karena tidak sesuai dengan standar penjualan.
“Saya meminta kepada distributor untuk mengembalikan beras yang terlabeli sebagai premium dan jual sesuai dengan kualitas yang sebenarnya, yaitu sebagai beras medium,” ujarnya saat ditemui di Gedung Parkir Klandasan, Senin (11/8/2025).
Ia menilai, langkah sederhana ini dapat membantu mempercepat distribusi sekaligus meredakan kelangkaan di pasaran. Pasalnya, para pedagang ragu menjual beras yang sudah salah label karena khawatir merugi.
“Beras medium mestinya dijual dengan harga terjangkau. Tapi karena dilabel premium, harganya ikut naik, dan ini jelas memberatkan masyarakat,” tegasnya.
Lebih jauh, Budiono mendorong pemerintah mengambil langkah tegas dalam menjaga stabilitas pasokan. Ia mengusulkan agar beras yang beredar di pasar cukup dibagi menjadi dua kategori, yakni beras Bulog dan beras biasa, tanpa lagi membedakan label medium atau premium.
“Dengan begitu, masyarakat tidak bingung, pedagang tidak ragu, dan pasokan bisa lebih stabil,” ungkapnya.
Menurutnya, jika pelabelan beras bisa dilakukan secara benar dan transparan, kelangkaan yang terjadi tidak akan berlarut-larut. DPRD, kata Budiono, siap mendorong pengawasan lebih ketat agar praktik manipulasi label tidak terulang kembali.
“Agar kelangkaan beras tidak terus terjadi, kita harus memastikan pelabelan dilakukan sesuai kualitasnya. Ini menyangkut kepentingan masyarakat luas,” pungkas Budiono.(*/ADV/DPRDBalikpapan/ko)