LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN — Ancaman varian baru COVID-19 kembali menghantui sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Kalimantan Timur. Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Budiono, mengingatkan masyarakat agar tidak lengah terhadap kemunculan subvarian Omicron XBB.1.16, atau yang dikenal juga dengan nama Orthrus.
Peringatan ini menyusul laporan dua kasus terkonfirmasi XBB.1.16 di Kota Samarinda, yang berjarak sekitar 120 kilometer dari Balikpapan. Budiono menegaskan, dengan tingginya mobilitas antarwilayah, risiko penyebaran ke Balikpapan sangat mungkin terjadi.
“Kemungkinan penyebaran tetap ada, apalagi dengan interaksi dan pergerakan orang antarkota yang cukup intens. Maka dari itu, protokol kesehatan harus tetap dijaga. Jangan sampai kita lengah,” ujar Budiono, Sabtu (14/6/2025).
Ia menekankan bahwa meskipun situasi saat ini jauh lebih kondusif dibanding masa-masa puncak pandemi, bukan berarti masyarakat bisa abai. Pengalaman masa lalu harus dijadikan pelajaran untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dasar.
Budiono mengimbau masyarakat agar mulai membiasakan kembali penggunaan masker, khususnya di ruang publik atau saat berada di kerumunan, serta menjaga kebersihan tangan dan menghindari aktivitas yang tidak mendesak jika merasa kurang sehat.
“Kita semua sudah merasakan dampak buruk pandemi. Sekarang kita punya bekal pengalaman dan vaksinasi. Tapi kalau protokol diabaikan, potensi lonjakan kasus bisa terjadi lagi,” tambahnya.
Varian XBB.1.16 sendiri merupakan salah satu turunan dari varian Omicron yang pertama kali dilaporkan di India dan kemudian menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Varian ini memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi dibandingkan pendahulunya, meskipun gejala yang ditimbulkan umumnya lebih ringan — terutama pada individu yang sudah divaksin lengkap atau memiliki kekebalan dari infeksi sebelumnya.
Meski demikian, DPRD Balikpapan meminta Pemerintah Kota dan Dinas Kesehatan untuk tetap melakukan pemantauan aktif, terutama di pintu-pintu masuk kota seperti bandara dan pelabuhan. Selain itu, langkah-langkah pencegahan seperti penyediaan masker di fasilitas umum dan penyebaran informasi kepada warga dinilai penting untuk menekan potensi penyebaran.
Budiono juga mengapresiasi kesiapsiagaan tenaga kesehatan dan instansi terkait yang sejak awal telah sigap dalam menangani kasus-kasus COVID-19 di Balikpapan. Namun ia menegaskan, sinergi antara pemerintah dan kesadaran masyarakat tetap menjadi kunci utama dalam menghadapi varian baru ini.
“Kami dari DPRD akan terus mendukung langkah-langkah yang diperlukan, termasuk jika ada kebutuhan anggaran untuk antisipasi. Tapi masyarakat juga harus berperan aktif. Jangan menunggu sampai kasus melonjak baru panik,” tutupnya.(*/ADV/DPRDBalikpapan/ko)