LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN — Puskesmas Gunung Bahagia terus memperkuat layanan kesehatan masyarakat melalui sistem klaster yang kini diterapkan di seluruh puskesmas di Balikpapan. Salah satunya adalah Klaster 2, yang berfokus pada pelayanan kesehatan ibu hamil, bayi baru lahir, balita, serta anak usia di bawah 18 tahun.
Penanggung jawab Klaster 2, dr. Develina Pakpahan, menjelaskan bahwa sistem klaster memungkinkan pelayanan yang lebih terintegrasi antar tenaga kesehatan.
“Klaster 2 itu melayani ibu hamil secara lengkap, mulai dari pemeriksaan ANC terpadu, USG, hingga pemantauan ibu yang baru melahirkan. Selain itu, juga mencakup layanan imunisasi serta pemeriksaan bayi dan balita sesuai standar MTBS, atau Manajemen Terpadu Balita Sakit,” jelasnya, saat ditemui di ruangnya, Rabu (12/11/2025).
Sejak Juli 2023, Puskesmas Gunung Bahagia telah memiliki fasilitas USG untuk mendeteksi dini kondisi kehamilan dan mencegah risiko komplikasi. Menurut dr. Develina, dengan fasilitas ini, tenaga medis dapat mengenali indikasi stunting sejak masa kandungan.
“Dari hasil USG kita bisa tahu ukuran janin. Misalnya, usia kandungan sudah 28 minggu tapi ukuran janinnya kecil untuk masa kehamilannya, itu bisa jadi indikasi awal risiko stunting,” ungkapnya.
Jika ditemukan kasus seperti itu, pihak puskesmas akan berkoordinasi dengan petugas gizi untuk melakukan tindak lanjut, termasuk kunjungan rumah bagi ibu hamil berisiko.
“Kami tidak hanya memeriksa di puskesmas, tapi juga mendatangi rumah pasien untuk memastikan kondisi lingkungan dan asupan gizinya,” tambahnya.
Selain aspek medis, Puskesmas Gunung Bahagia juga menekankan pentingnya edukasi sosial dan administrasi, terutama terkait kepesertaan BPJS Kesehatan.
“Banyak pasien yang enggan dirujuk karena kendala ekonomi atau belum punya BPJS. Jadi, kami bantu arahkan agar mereka terdaftar, supaya proses rujukan dan pelayanan lebih lancar,” terang dr. Develina.
Namun demikian, ia mengakui masih terdapat beberapa kendala, khususnya keterbatasan tenaga kesehatan.
“SDM masih jadi tantangan utama. Kegiatan kami tidak hanya di dalam gedung, tapi juga di lapangan, seperti penjaringan dan edukasi masyarakat. Kadang di ruang pelayanan jadi kekurangan petugas karena sebagian ikut kegiatan luar,” ujarnya.
Dengan sistem klaster ini, Puskesmas Gunung Bahagia berharap dapat terus meningkatkan mutu layanan kesehatan ibu dan anak, sekaligus memperkuat deteksi dini terhadap risiko stunting di wilayah kerjanya.(*/ADV/puskesmas Gunung Bahagia)















