BALIKPAPAN, lintasraya.com – Pastikan Lokasi yang cocok untuk supporting investasi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Direktur Investasi PT Pelindo (Persero) Boy Robyanto lakukan kunjungan kerja di Pelindo IV Balikpapan.
Boy mengatakan, Ini merupakan Kunjungan kerja rutin tiap tahun. Setiap Mendekati Ramadan. Ditambah masih hangatnya euforia Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) nusantara, PT Pelindo (Persero) pun mendapat penugasan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Terhadap Lima project strategis nasional yang baru. Yaitu, IKN, Ambon newport, Pantoloan, Biak dan Tanjung Carak.
“Dari lima project tersebut PT Pelindo membuat skala prioritas. Saat ini yang sedang dikerjakan studinya adalah IKN, Ambon newport dan Tanjung Carak,” kata Boy Robyanto dalam kunjungannya ke Balikpapan, Kamis (7/4/2022).
Dirinya menyebut, khusus untuk support di IKN ada handicapyang perlu diperhatikan, yakni jembatan pulau Balang. Ini sebagai contoh, jika melakukan pengembangan aksesibilitasnya harus bagus.
Disinggung potensi pengembangan Pelabuhan Semayang terhadap IKN, Ia menyebut, bukan tidak bisa. Tapi semayang ini sekmentasinya khusus, untuk market tertentu. Seperti terminal penumpang, kendaraan dan general cargo. Adapun market project offshore yang bersifat insidental namun sekali dapat bisa menutup investasi dengan cepat.
“Ini yang perlu dikerjakan teman-teman di lapangan, bekerjasama dengan tiga sub Holding kita. Ada SPJM, SPMT dan SPTP. PSL pun juga bisa dioptimalkan untuk pengembangan kawasannya,” tambahnya.
Hasil Kunjungan kerja ini, Boy baru memotret pelabuhan mana yang cocok untuk supporting IKN ke depan. Utamanya untuk pembangunan IKN hingga dua tahun ke depan. Yang membutuhkan tempat bongkar muat material konstruksi. Hanya saja, dirinya mengakui ada beberap faktor kendala yang akan dihadapi nantinya. Salah satunya pelabuhan-pelabuhan ‘tikus’ yang tak berijin akan menjadi pesaing PT Pelindo dalam pengembangan.
“Kita akan mendorong teman-teman di Perhubungan untuk masalah pelabuhan tak berijin tersebut,” imbuhnya.

“Untuk project IKN ini, Kami tidak membuat pelabuhan baru. Karena setelah Pelindo Merger sudah ada 94 pelabuhan yang harus dikelola. Kami (Pelindo) lebih ke optimalisasi pelabuhan yang ada. Termasuk tiga pelabuhan di Balikpapan ini,” tambahnya.
Ia berharap peran teman-teman di Balikpapan sebagai ujung tombak Marketing yang harus paham dan menyiapkan satu lokasi dengan tarif yang bersaing.
“Pelindo sudah bukan monopoli lagi. Saat ini dari segi persaingan Pelindo harus memberikan pelayanan terbaik dan tarif yang kompetitif. Jadi para mitra yang bekerjasama dengan Pelindo tanpa ada unsur paksaan. Begitu kira-kira,” terangnya.
Dalam kunjungan kerjanya tersebut juga di rangkai dengan penyaluran CSR. Dengan memberikan santunan ke Panti asuhan Ainun Salsabila Balikpapan, Paket takjil gratis untuk masyarakat umum dan Sembako gratis untuk TKBM dan masyarakat umum. Dimana sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus mengeluarkan 4 persen dari pendapatan. Dengan porsi yang berbeda sesuai lokasi yang mengusulkan.(*/wan)