LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN – Ketergantungan Kota Balikpapan terhadap pasokan pangan dari luar daerah masih menjadi tantangan serius yang harus segera diatasi.
Untuk itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan mendorong Pemerintah Kota melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Balikpapan agar lebih kreatif dan inovatif dalam memperkuat kemandirian pangan lokal.
Anggota Komisi I DPRD Balikpapan, Iwan Wahyudi, menilai upaya mewujudkan ketahanan pangan tidak cukup hanya dengan pasokan, melainkan juga melalui penguatan produksi dan kemitraan strategis dengan daerah penghasil pangan.
Langkah ini sejalan dengan implementasi Perda Nomor 3 Tahun 2023 tentang Ketahanan Pangan, yang menjadi payung hukum pengembangan sektor pangan di Balikpapan.
“Selama ini hampir seluruh kebutuhan pangan Balikpapan dipasok dari luar daerah, seperti Jawa dan Sulawesi. Kita tidak bisa memaksa warga untuk bertani atau beternak, tapi pemerintah bisa menciptakan sistem kerja sama dan membina budidaya lokal agar lebih produktif,” ujarnya, Rabu (12/11/2025).
Menurut Iwan, kerja sama dengan daerah penghasil harus dirancang secara konkret dan berkesinambungan. Dengan demikian, alur distribusi pangan bisa lebih efisien dan harga di tingkat konsumen tetap stabil.
“Kalau kerja samanya jelas, hasil pertanian dan peternakan dari daerah penghasil bisa langsung disalurkan ke Balikpapan. Ini sangat membantu dalam menjaga inflasi sekaligus memastikan ketersediaan pangan,” jelasnya.
Ia juga menyoroti kebutuhan konsumsi pangan masyarakat Balikpapan yang terus meningkat, terutama untuk komoditas telur, sayuran, ikan, dan beras. Dalam kondisi seperti ini, pemerintah perlu membuka ruang investasi baru di sektor peternakan dan pertanian.
“Pemerintah pusat kabarnya akan berinvestasi di sektor peternakan ayam. Ini peluang bagus untuk Balikpapan. Pemerintah kota harus aktif menjemput investasi tersebut agar berdampak pada ekonomi lokal, membuka lapangan kerja, dan memperkuat ketahanan pangan kita,” katanya.
Selain mendorong kerja sama antardaerah, Iwan juga menekankan pentingnya optimalisasi sarana penyimpanan dan logistik pangan yang sudah dimiliki pemerintah. Menurutnya, fasilitas seperti gudang dan storage yang ada perlu dioperasikan secara maksimal agar pasokan dan harga pangan tetap terkendali.
“Kita sudah memiliki gudang penyimpanan yang cukup representatif. Sekarang tinggal bagaimana DP3 berinovasi menjaga rantai pasok agar stabil dan efisien,” pungkasnya. (*/ADV/DPRD Balikpapan)















