LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN — Upaya menurunkan prevalensi stunting tidak bisa hanya mengandalkan sektor kesehatan.
Kepala Puskesmas Manggar, drg. Ida Kurniati, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mencapai hasil yang maksimal.
“Penurunan stunting ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh kesehatan. Melibatkan Dinas Pangan dan Pertanian, psikolog, hingga pihak terkait infrastruktur seperti Dinas PU serta PDAM,” ujar drg. Ida, Jumat 21 November 2025.
Menurutnya, pencegahan stunting membutuhkan keterlibatan banyak pihak, mulai dari penyediaan air bersih, sanitasi yang layak, hingga fasilitas rumah tangga yang memadai.
Kolaborasi ini, lanjut drg. Ida, bertujuan memastikan setiap anak mendapatkan lingkungan yang mendukung pertumbuhan optimal.
“Air minum yang bersih, jamban yang sehat, dan pemenuhan gizi seimbang semuanya saling terkait dalam upaya menurunkan prevalensi stunting,” jelasnya.
Selain itu, peran psikolog juga penting untuk membimbing keluarga dalam memberikan stimulasi dan pola asuh yang tepat bagi anak.
Pendekatan multisektoral ini diharapkan mampu memberikan solusi jangka panjang, bukan hanya sekadar menurunkan angka stunting sesaat.
Puskesmas Manggar juga aktif mengedukasi masyarakat melalui program-program kesehatan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.
“Semua pihak memiliki peran, dari pemerintah, tenaga kesehatan, hingga masyarakat itu sendiri. Pencegahan stunting adalah tanggung jawab bersama,” tegas drg. Ida.
Dengan sinergi yang kuat antar sektor, Puskesmas Manggar optimistis mampu menurunkan angka stunting dan mencetak generasi muda yang sehat, cerdas, dan siap menghadapi masa depan. (*/ADV/jan)















