LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN – Driver Bus Balikpapan City Trans (Bacitra) mendapat perlakuan intimidasi dan kekerasan yang dilakukan oleh sopir angkot di kawasan Semayang pada Jumat, (23/8/2024).
Kejadian ini menjadi viral di media sosial setelah video amatir yang merekam aksi intimidasi tersebut beredar luas, memicu perhatian dan kekhawatiran dari masyarakat Balikpapan.
Insiden ini bermula dari protes sejumlah supir angkot terhadap operasional bus Bacitra di Balikpapan. Para supir angkot merasa keberatan dengan keberadaan bus tersebut yang dianggap mengganggu pendapatan mereka. Konflik ini akhirnya memuncak menjadi aksi kekerasan, di mana driver bus Bacitra menjadi sasaran intimidasi dan ancaman.
Raffi, salah satu driver bus Bacitra yang menjadi korban dalam insiden ini, menceritakan secara detail kronologi kejadian yang menimpanya. “Saat itu, kami berada di trayek 1, dari pelabuhan menuju bandara. Kami baru hendak sarapan dan belum sempat memuat penumpang. Tiba-tiba datang rombongan supir angkot yang marah-marah. Mereka langsung menghampiri kami dan mulai melontarkan kata-kata kasar,” ujar Raffi.
Menyadari situasi yang tidak kondusif, Raffi mencoba untuk meredakan ketegangan dengan mengajak berdialog. “Saya langsung bilang kepada mereka, ‘Jangan marah sama kami, kami juga hanya mencari makan. Kalau bapak-bapak marah, silakan demo ke Pemkot atau ke Dishub.’ Namun, kata-kata saya tidak dihiraukan. Mereka malah semakin agresif dan mulai mendorong-dorong kami,” ungkapnya.
Jumlah supir angkot yang terlibat dalam aksi intimidasi tersebut diperkirakan mencapai sekitar 30 orang, sementara Raffi dan rekannya hanya berdua. “Mereka mendorong-dorong kami dan bahkan ada yang mencoba menarik handphone saya. Situasi ini berlangsung sekitar satu jam, dan saya sempat terluka di dagu karena terkena kuku dari salah satu supir yang mencoba menarik baju saya,” tambah Raffi dengan nada emosional.
Merasa terancam dan tidak terima dengan perlakuan tersebut, Raffi menegur para supir angkot agar tidak melakukan intimidasi fisik terhadap para driver bus. “Saya tegas menyampaikan, ‘Jangan coba-coba menakut-nakuti kami, apalagi rekan saya ini.’ Kalau mau demo, silakan demo di Pemkot, tapi jangan sekali-kali menyentuh kami para driver,” ujarnya. Namun, peringatan tersebut tidak diindahkan oleh para supir angkot, yang tetap melanjutkan aksi mereka.
Setelah insiden tersebut, Raffi segera melaporkan kejadian ini ke Polres Balikpapan. “Saya sudah membuat laporan pengaduan ke Polres, dan kami berharap laporan kami dapat ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian. Saya juga sempat menahan salah satu dari mereka yang ternyata membawa senjata tajam, meskipun tidak sempat dikeluarkan dari sakunya,” jelas Raffi. Ia berharap pihak berwajib dapat segera mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku intimidasi untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Insiden ini mendapat perhatian luas dari masyarakat setelah video amatir yang merekam aksi intimidasi tersebut viral di media sosial. Banyak netizen yang mengecam tindakan kekerasan dan intimidasi yang dilakukan oleh para supir angkot, dan mendesak pihak berwenang untuk segera bertindak tegas. Masyarakat juga berharap pemerintah kota dan Dinas Perhubungan dapat segera mencari solusi untuk meredakan ketegangan antara supir angkot dan driver bus Bacitra.
Beberapa warga mengungkapkan kekhawatiran mereka atas keamanan transportasi umum di Balikpapan. Mereka meminta adanya mediasi dan dialog antara pihak-pihak yang terlibat untuk mencari solusi terbaik tanpa harus melibatkan kekerasan. “Kita semua butuh penghasilan, tapi tidak seharusnya berakhir dengan intimidasi dan kekerasan. Harus ada solusi yang adil untuk semua,” ungkap salah satu warga Balikpapan yang prihatin dengan situasi ini.
Dalam kasus ini, Polres Balikpapan telah menerima laporan pengaduan dari Raffi dan tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden intimidasi tersebut. Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing provokasi yang dapat memperkeruh situasi. Mereka menegaskan akan menangani kasus ini dengan serius dan memastikan semua pelaku yang terlibat dalam aksi kekerasan ini akan mendapat sanksi sesuai hukum yang berlaku.(*/wan)















