LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN –
Puskesmas Sepinggan bersama SMP Negeri 18 Balikpapan menggelar penyuluhan gizi bagi ratusan pelajar pada Selasa (11/11/2025).
Kegiatan bertema “Tujuh Kebiasaan Menuju Anak Hebat” ini menjadi bagian dari program sekolah 7KAIH (Kebiasaan Anak Indonesia Hebat) yang mendorong siswa untuk membangun gaya hidup sehat dan seimbang sejak remaja.
Ahli Gizi Puskesmas Sepinggan, Citra Juni Haryati, S.Tr.Gz, yang menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut, menekankan bahwa gaya hidup dan pola makan di usia remaja sangat menentukan kondisi kesehatan di masa depan.

“Sekarang banyak anak muda mudah stres, cepat lelah, bahkan kehilangan fokus karena pola makan yang tidak seimbang. Makanan viral boleh dicoba, tapi harus tahu kapan boleh dikonsumsi dan seberapa sering,” ujar Citra di sela kegiatan.
Menurutnya, konsep “Isi Piringku” menjadi dasar penting dalam membangun kebiasaan makan sehat. Sayuran, protein hewani, buah, dan karbohidrat harus hadir dengan proporsi seimbang setiap kali makan.
Citra mengingatkan bahwa dampak pola makan buruk tidak langsung terasa, namun bisa menimbulkan penyakit kronis di usia muda.
“Sekarang sudah banyak kasus anak usia SMP dan SMA yang terkena anemia, bahkan diabetes dan tekanan darah tinggi. Padahal usia mereka baru belasan tahun,” ujarnya prihatin.
Ia menambahkan, hasil pemeriksaan di Puskesmas Sepinggan menunjukkan tren meningkatnya remaja dengan kadar gula darah mendekati 200 mg/dL, mengindikasikan gejala pra-diabetes.
Selain itu, anemia masih menjadi kasus paling sering ditemukan pada pelajar, terutama remaja perempuan.
“Anemia ini sudah jelas banyak. Anak sering mengeluh lemas, tidak semangat belajar, atau mudah mengantuk. Kadang mereka merasa sehat, padahal tubuhnya kekurangan zat besi,” jelasnya.
Selain faktor makanan, kurang tidur dan kurang aktivitas fisik juga menjadi pemicu munculnya gangguan kesehatan di usia muda.
Kebiasaan begadang karena bermain gim online atau terlalu lama menatap layar membuat tubuh kekurangan istirahat dan mengganggu metabolisme.
“Kalau malam sering begadang, jarang bergerak, tapi banyak makan tinggi gula atau lemak, lama-lama bisa terjadi penumpukan lemak dan tekanan darah naik,” ujarnya.
Ketua Proyek 7KAIH (Kebiasaan Anak Indonesia Hebat) SMPN 18 Balikpapan, Oktaf Handayani, S.Pd, menjelaskan bahwa kegiatan edukasi gizi ini merupakan bagian dari Project Based Learning yang sedang dijalankan sekolah. Salah satu fokusnya adalah membangun kesadaran makan sehat di kalangan pelajar.
“Program ini sangat membantu karena sejalan dengan proyek belajar kami. Salah satunya adalah kebiasaan makan sehat dan bergizi. Hari ini anak-anak kami minta membawa bekal sehat, memotretnya, lalu membuat karya tentang gizi seimbang,” ujar Oktaf.
Menurutnya, menghadirkan ahli gizi langsung ke sekolah membuat anak-anak lebih mudah memahami makna di balik anjuran makan sehat bukan sekadar nasihat tanpa dasar ilmiah.
“Kalau hanya dibilang ‘ayo makan sehat’ tanpa tahu alasannya, anak-anak cepat lupa. Tapi ketika mereka tahu ilmunya, mereka jadi lebih paham dan termotivasi,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa SMPN 18 Balikpapan secara rutin bekerja sama dengan Puskesmas Sepinggan dalam berbagai kegiatan kesehatan, termasuk pemeriksaan tinggi badan, berat badan, serta skrining gizi dan kebugaran siswa.
Sekolah juga menerapkan sistem pembinaan yang lebih dekat, di mana satu guru mendampingi 18 siswa secara intensif untuk memastikan setiap anak terpantau kesehatannya.
“Setiap guru membina 18 anak. Dengan begitu, pendekatan ke anak jadi lebih personal dan edukasinya lebih efektif,” jelas Oktaf.
Tak hanya fokus pada gizi, SMPN 18 juga memiliki program harian bernama “Pagi Ceria”, yang mencakup kegiatan mengaji, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan senam duduk di dalam kelas selama 8 menit sebelum pelajaran dimulai.
“Senam duduk ini kami lakukan tiap pagi sebelum jam 8. Anak-anak tetap bergerak meski ruang terbatas. Harapannya, makanan yang mereka konsumsi bisa terbakar dengan baik dan mereka lebih fokus belajar,” ujarnya.
Melalui sinergi sekolah dan tenaga kesehatan, Oktaf berharap generasi muda Balikpapan tumbuh sebagai generasi cerdas yang juga sadar pentingnya kesehatan fisik dan mental.
“Kami ingin anak-anak SMPN 18 menjadi pelajar hebat yang tidak hanya unggul secara akademik, tapi juga sehat, aktif, dan berkarakter,” tutupnya.(*/ADV/puskesmas Sepinggan)















