LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN – Sejak satu tahun terkahir, Jalan utama logistik dan angkutan peti kemas di terminal Pulau Balang, Balikpapan alami rusak parah. Dan belum ada perhatian dari pemerintah provinsi Kalimantan Timur (Kaltim)
Bahkan, kondisi saat ini hanya satu jalur yang digunakan Para sopir truk, dampak dari kerusakan salah satu akses vital perekonomian di Balikpapan tersebut.
Merasa, keselamatannya terancam, para sopir truk logistik dan angkutan peti kemas Kariangau ini menyuarakan protes terhadap pemerintah provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
seperti yang diungkapkan koordinator sopir truk Balikpapan, Indra saat diwawancarai, Jumat (29/11/2024).
Ia mengatakan, Kerusakan yang sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa perbaikan ini kian memperparah situasi, mengganggu aktivitas logistik dan membahayakan keselamatan pengendara. Khususnya, para sopir truk yang beraktivitas di wilayah tersebut.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa salah satu jalur menuju pelabuhan kini ditutup akibat kondisi yang amblas, memaksa diberlakukannya sistem satu jalur. Hal ini membuat antrean kendaraan menjadi tak terhindarkan, terutama pada jam sibuk keluar-masuk kendaraan pengangkut barang dan material.
Keluhan Sopir Truk
Indra menambahkan, kondisi ini sangat merugikan para pengemudi. Jalan yang menjadi akses vital untuk distribusi ekonomi dan kebutuhan logistik menuju Ibu Kota Negara (IKN) seharusnya mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah.
Tak hanya kerusakan fisik yang dikeluhkan, tidak adanya penerangan jalan umum menjadi atensi para sopir truk.
“Bertahun-tahun begini jalannya, enggak ada lampu, jalan rusak parah. Padahal akses vital ekonominya Balikpapan kan di sini, IKN pun di sini. Masa akses jalannya saja enggak bisa dilewati?” keluhnya.
Ia menambahkan bahwa kondisi jalan yang rusak tidak hanya mengganggu mobilitas, tetapi juga sering kali menyebabkan kerusakan pada kendaraan.
“Banyak kendaraan yang jadi korban di sini. Ada yang patah as, rusak per, bahkan kecelakaan kecil sudah sering. Kami yang dirugikan karena ini memperlambat kerja dan menambah biaya perbaikan kendaraan,” ujarnya.
Ancaman Longsor dan Hambatan Ekonomi
Senada dengan Indra, Zainudin, sopir angkutan peti kemas lainnya, mengatakan jalan rusak sepanjang lebih dari dua kilometer ini menjadi hambatan besar bagi distribusi barang dan material ke wilayah Balikpapan dan IKN.
“Kalau nanti ada kejadian longsor lagi atau jalan makin rusak, ya selesai sudah. Ini akses utama logistik. Kita harus antre lama, belum lagi kalau ada kendaraan berat yang mogok di jalan, tambah macet,” kata Zainudin.
Ia juga berharap pemerintah segera mengambil tindakan sebelum kerusakan semakin parah dan menimbulkan kerugian yang lebih besar.
Harapan Perbaikan Cepat
Para sopir mendesak agar Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur segera memperbaiki jalan tersebut. Mereka mengingatkan bahwa akses logistik ini merupakan jalur strategis yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional, khususnya dalam mendukung pembangunan IKN.
“Kami berharap Pemprov segera turun tangan. Ini bukan hanya untuk kami sopir, tetapi juga demi kelancaran distribusi ekonomi Balikpapan dan sekitarnya,” tutup Indra.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terkait keluhan ini. Namun, para sopir berharap tindakan konkret segera dilakukan sebelum musim hujan memperburuk kondisi jalan.(*/San)















