LINTASRAYA.COM, SAMARINDA – Kalimantan Timur (Kaltim) menduduki posisi ke delapan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).
Di mana, perolehan yang didapatkan 152 medali yang diperoleh terdiri dari 29 medali emas, 55 perak, dan 68 medali perunggu.
Dari target yang sudah dicanangkan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim, adalah di lima besar.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Agur Hari Kesuma, menyebut dalam pencanangan memang sudah menjadi keharusan untuk optimis.
Tetapi, fakta lapangan yang menjawab. Termasuk beberapa kendala internal maupun eksternal saat pertandingan yang memungkinkan bisa terjadi.
“Kalau targetnya dari KONI Kaltim memang lima besar, seperti yang sudah berlangsung pada PON sebelumnya,” kata pria yang akrab disapa AHK itu, belum lama ini.
Dikatakan AHK, realitanya uyang ada sesuai dengan analisa, target itu seperti misi. Tapi, kini perhelatan PON itu sudah selesai, dan Kaltim duduk di urutan kedelapan.
Meski begitu, menurutnya semua atlet sudah berjuang. Baik yang diwilayah Aceh maupun yang ada di Sumut.
AHK juga mengatakan target yang dicanangkan itu juga sudah sebanding dengan prediksi dan kekuatan yang dimiliki masing-masing cabang olahraga (cabor).
Apalagi, Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) yang sudah enam bulan lamanya berlangsung. Ini membuktikan komitmen dan upaya dari patriot olahraga untuk memperjuangkan kemenangan buat Bumi Etam ini.
“Tapi capaian itu sudah bagus saya rasa, mereka masih mempertahankan posisi di 10 besar. Padahal tuan rumah ada dua kan, dengan capaian medalinya,” jelasnya.
Tentu, pada tiap laporan yang masuk, AHK menegaskan bakal ada evaluasi untuk PON yang sudah berlangsung ini kepada KONI Kaltim.
Tetapi, dia menegaskan bahwa pemerintah provinsi sangat bangga dengan capaian dari atlet-atlet Kaltim ini.
“Karena kan persaingannya sangat ketat, tuan rumahnya ada dua. Contoh kalau Pulau Jawa itu ada lima, ditambah dengan Bali yang sudah mulai menunjukkan kekuatan. Tambah lagi DIY Yogyakarta,” imbuhnya.
“Kemudian ditambah lagi dua tuan rumah, karena olahraga ini sifatnya turun naik untuk kekuatan fisik dan segala macam, belum lagi psikisnya,” lanjutnya.
Ditegaskannya, bahwa target itu fisik lima besar, namun dia tetap mensyukuri Kaltim tidak keluar dari 10 besar dan dapat meraup banyak medali.
Banyak tuduhan di sosial media soal jatah medali untuk tuan rumah. Namun, AHK menegaskan tak tahu menahu soal masalah itu.
Menurutnya, olahraga harusnya sportif, sehingga hal-hal yang berbau kecurangan tidak mungkin terjadi dalam dunia olahraga. (*/ADV/anr/wan)