LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN — Sebanyak 28 kader kesehatan dari Kelurahan Gunung Bahagia dan Sungai Nangka, Balikpapan Selatan, mengikuti Pelatihan Dasar Kader Kesehatan.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini kini memasuki tahap praktik lapangan pada Rabu (5/11/2025), di Puskesmas Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan.
Pelatihan ini merupakan bagian dari transformasi Posyandu menjadi Posyandu LP (Layanan Primer), yang kini tidak hanya fokus pada balita, tetapi juga melayani lima siklus kehidupan. Mulai dari ibu hamil, balita, remaja, dewasa dan lansia.
Penyuluh Kesehatan Masyarakat (PKM) Puskesmas Gunung Bahagia, Triana, mengatakan bahwa pelatihan ini penting untuk meningkatkan keterampilan kader dalam memberikan layanan kesehatan yang menyeluruh.
“Posyandu sekarang tidak hanya melayani balita, tapi juga seluruh siklus hidup. Karena itu, kader harus mampu mendeteksi berbagai masalah kesehatan seperti anemia pada remaja, hipertensi pada lansia, hingga stunting pada balita,” ujar Triana.

Pelatihan ini juga mengusung konsep pembelajaran berbasis digital melalui Learning Management System (LMS). Melalui platform tersebut, kader dapat mengakses video, modul, dan materi pelatihan secara mandiri dan fleksibel selama 24 jam.
“Kader bisa belajar kapan saja sesuai waktu mereka. Setelah mempelajari secara mandiri, mereka kemudian melakukan praktik lapangan untuk menerapkan hasil pembelajarannya,” jelas Triana.
Sebagai bagian dari praktik, para kader mengikuti simulasi lima langkah pelayanan posyandu dan kunjungan rumah ke warga di wilayah binaannya masing-masing. Setelah kegiatan, Puskesmas akan memberikan lembar rencana tindak lanjut (RTL) agar kader dapat menerapkan ilmunya secara berkelanjutan di posyandu masing-masing.
Salah satu peserta, Juraidah, kader Posyandu Mutiara RT 19, Kelurahan Sungai Nangka, mengaku sangat merasakan manfaat dari pelatihan ini.
“Pelatihan ini sangat baik karena menambah ilmu kami sebagai kader. Kami belajar mulai dari pendaftaran, penimbangan, pengukuran, pencatatan data bayi, remaja, dewasa, hingga lansia. Juga ada pelayanan kesehatan dan edukasi untuk masyarakat,” ujarnya.
Meski belum sepenuhnya diterapkan di wilayahnya, Sumiati mengatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan langkah untuk mengimplementasikan hasil pelatihan di bulan depan.
“Insyaallah bulan depan kami akan mulai menerapkan apa yang sudah dipelajari di posyandu. Harapan saya, semua warga mulai dari bayi, remaja, sampai lansia bisa hidup sehat, tidak ada stunting, tidak ada kekurangan gizi,” tambahnya.
Melalui pelatihan berbasis digital ini, pemerintah berharap kader kesehatan di tingkat RT dapat lebih adaptif terhadap perkembangan zaman, sekaligus memperkuat layanan kesehatan masyarakat di tingkat dasar.(*/ADV/puskesmas gubah)















