LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN — Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Puskesmas Sepinggan terus menjadi wadah produktif bagi para peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menderita penyakit kronis seperti diabetes melitus dan hipertensi.
Program yang dijalankan dua minggu sekali ini bukan sekadar pemantauan kesehatan, tetapi juga menjadi sarana mempererat kebersamaan antar warga, terutama lansia.
Koordinator Prolanis Puskesmas Sepinggan, Apt. Zarah Esmeralda, S.Farm, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin BPJS Kesehatan yang ditujukan bagi peserta aktif di wilayah kerja Puskesmas Sepinggan.

“Prolanis ini adalah program BPJS untuk peserta aktif yang terdiagnosis diabetes, hipertensi, atau keduanya. Kegiatannya beragam, mulai dari senam sehat, penyuluhan oleh tenaga kesehatan, hingga pemeriksaan rutin seperti tensi dan kadar gula darah,” jelas Zarah, Jumat (7/11/2025).
Selain pemeriksaan dasar, kata Zarah, pihaknya juga sesekali melakukan pengecekan tambahan seperti kolesterol, asam urat, maupun tes darah lengkap bekerja sama dengan berbagai instansi kesehatan.
“Kami juga berkolaborasi dengan pihak lain, seperti rumah sakit mata dan Lembaga Pemeriksaan Kesehatan (Lapkesda), untuk pemeriksaan lanjutan seperti HBA1C, tes urin, dan darah lengkap. Semua ini untuk memastikan kondisi pasien tetap terpantau dengan baik,” tambahnya.
Program yang mulai berjalan sejak tahun 2024 ini kini diikuti sekitar 40 peserta aktif yang mayoritas adalah lansia. Namun, Prolanis juga terbuka untuk peserta usia muda yang sudah terdiagnosis penyakit kronis.
“Sebetulnya tidak terbatas pada usia, tapi memang kebanyakan yang ikut sudah lansia karena penyakitnya kronis dan perlu pemantauan rutin. Ada juga peserta usia 40–50 tahun, bahkan yang lebih muda, tapi mereka kadang masih malu untuk bergabung,” ungkap Zarah.
Kegiatan Prolanis digelar setiap dua minggu sekali dengan sistem klub, di mana satu klub maksimal beranggotakan 30 orang. Idealnya, klub dipisah antara peserta hipertensi dan diabetes, namun banyak peserta yang memilih tetap bergabung karena sudah merasa seperti keluarga.
“Mereka sudah saling kenal dan nyaman satu sama lain. Jadi meskipun idealnya dipisah, mereka lebih suka tetap bersama karena suasananya kekeluargaan,” katanya sambil tersenyum.
Selain warga dengan BPJS aktif di wilayah Sepinggan, masyarakat umum juga diperbolehkan ikut senam sehat. Namun untuk pemeriksaan kesehatan, hanya peserta dengan BPJS Puskesmas Sepinggan yang mendapat layanan penuh.
“Kalau ada yang datang karena diajak teman atau tetangga, boleh ikut senam. Tapi untuk pemeriksaan, kami prioritaskan peserta Prolanis yang BPJS-nya terdaftar di Puskesmas Sepinggan. Kadang ada yang akhirnya memutuskan pindah faskes supaya bisa ikut rutin,” ujar Zarah.
Lebih lanjut, Zarah menuturkan bahwa manfaat Prolanis tidak hanya pada aspek kesehatan fisik, tapi juga sosial dan psikologis peserta.
“Harapan kami, dengan kegiatan rutin ini, kualitas hidup lansia meningkat. Mereka bisa tetap aktif, semangat, dan merasa bahagia di masa tua. Banyak yang bilang mereka senang karena bisa bersosialisasi dan merasa tidak sendirian,” ujarnya.
Selain Prolanis, Puskesmas Sepinggan juga memiliki berbagai program kesehatan lain seperti Posyandu Lansia, penyuluhan gizi, dan pemeriksaan kesehatan rutin masyarakat. Semua kegiatan ini merupakan upaya bersama untuk meningkatkan derajat kesehatan warga Sepinggan secara menyeluruh.
“Program-program seperti ini kami jalankan agar masyarakat semakin sadar pentingnya menjaga kesehatan sejak dini. Semoga semangat para peserta Prolanis bisa menular ke yang lain,” tutup Zarah.(*/ADV/puskesmas Sepinggan/san)















