LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN — Dunia modeling di Kota Balikpapan terus berkembang pesat berkat kiprah generasi muda yang kreatif dan berani menembus batas. Salah satunya adalah Natsya Sintia Maharani, seorang mentor modeling sekaligus pelopor usaha kreatif di bidang fashion dan pengembangan bakat, yang kini mulai memperluas jaringan ke luar kota seperti Samarinda dan Bontang.
Ditemui usai menerima penghargaan sebagai Pelopor Muda Balikpapan, Natsya mengungkapkan bahwa dirinya ingin memperkenalkan dunia modeling sebagai wadah pengembangan diri, bukan sekadar ajang tampil di atas panggung.
“Kami ingin mengembangkan usaha ini ke dunia luar, memperluas jaringan tidak hanya di Balikpapan, tapi juga ke kota lain seperti Samarinda dan Bontang. Tujuannya agar lebih banyak orang mengenal potensi industri modeling lokal,” ujarnya, usai menerima penghargaan di hari sumpah pemuda, Selasa (28/10/2025).
Perempuan yang telah berkecimpung di dunia modeling sejak usia tiga tahun ini kini menjalankan sekolah modeling yang melatih anak-anak hingga dewasa dengan rentang usia 3 hingga 28 tahun. Tak hanya fokus pada catwalk, Natsya juga mengajarkan public speaking, photoshoot, koreografi, dan pengembangan kepercayaan diri (self-development) bagi para peserta didiknya.
“Kami tidak hanya mengajarkan modeling, tapi juga bagaimana tampil percaya diri, berbicara di depan umum, dan memahami etika profesional. Jadi, tidak sekadar cantik atau tampan di panggung, tapi juga berkarakter,” jelasnya.
Sekolah modeling yang dipimpinnya telah melahirkan sejumlah model muda berprestasi, di antaranya Nadia Christie, Olah, dan Putri Nandha, yang berhasil menembus kompetisi modeling tingkat internasional di Thailand.
“Beberapa anak didik kami sudah tampil di ajang internasional. Ini membuktikan bahwa anak Balikpapan juga mampu bersaing di kancah global,” tambahnya bangga.
Kegiatan latihan biasanya digelar di dua lokasi, yaitu Blue Sky Hotel Balikpapan dan Pentas City, agar para peserta terbiasa tampil langsung di area publik. Saat ini, lebih dari 30 siswa aktif mengikuti pelatihan di bawah bimbingannya.
“Kami ingin mereka langsung terbiasa tampil di panggung. Karena dunia modeling itu bukan hanya tentang pose, tapi juga keberanian untuk tampil dan mengekspresikan diri di depan banyak orang,” kata Natsya.
Natsya yang baru menyelesaikan pendidikan modeling di Jakarta ini mengatakan bahwa minat masyarakat Balikpapan terhadap dunia modeling mulai meningkat, terutama di kalangan remaja perempuan.
“Sekarang banyak yang minat, terutama perempuan. Tapi memang masih jarang sekali sekolah modeling yang serius dan memiliki kurikulum jelas di Balikpapan. Saya ingin mengubah itu,” ujarnya.
Tak lupa, Dirinya juga mengucapkan terimakasih, kepada Disporapar Balikpapan telah mensupport dan membuka ruang bagi komunitas pelaku muda kreatif untuk berkolaborasi, Khususnya di Dunia modeling. Tidak hanya soal penampilan, tapi juga tentang disiplin, kepercayaan diri, dan profesionalitas—nilai-nilai yang penting bagi generasi muda kita.
Natsya berharap dukungan pemerintah dan masyarakat dapat terus menguat agar industri kreatif, termasuk modeling, semakin diakui sebagai bagian penting dari potensi Balikpapan.
“Anak muda Balikpapan punya potensi besar. Dengan dukungan yang tepat, kita bisa membawa nama kota ini ke tingkat nasional dan internasional,” pungkasnya.(*/ADV/Disporapar Balikpapan)















