LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN – Program setoran emas fisik ke tabungan emas digital yang digagas PT Pegadaian sukses mencatat capaian gemilang di Balikpapan.
Hingga Agustus 2025, jumlah emas fisik yang berhasil dikonversi menjadi tabungan digital mencapai 19 kilogram, melampaui target awal sebesar 8 kilogram.
Deputi Bisnis Pegadaian Area Balikpapan, Tomy Djoko Tri Raharjo, mengungkapkan bahwa program ini masih berstatus pilot project, dan Balikpapan menjadi satu-satunya kota di luar Pulau Jawa yang dipercaya menjalankannya.
“Awalnya target kami sampai September hanya 8 kilogram, namun sekarang sudah tembus 19 kilogram. Bahkan ada satu nasabah yang langsung menyetorkan emas fisik sebanyak 1 kilogram,” ungkap Tomy, kamis (14/8/2025).
Menurutnya, meskipun layanan setoran emas fisik masih terbatas, antusiasme masyarakat cukup tinggi, terutama dari kalangan nasabah prioritas dan komunitas sosialita yang sebelumnya menyimpan emas Antam dalam bentuk fisik.
“Banyak yang memanfaatkan program ini untuk mengonversi emas fisik lama yang mungkin sudah kusam menjadi tabungan digital. Selain lebih aman, nasabah juga mendapat manfaat tambahan seperti bunga,” jelasnya.
Tomy menuturkan, setoran emas fisik di Balikpapan saat ini baru sekitar 200 gram untuk kategori e-store fisik. Targetnya, hingga September bisa mencapai 1 kilogram khusus untuk segmen ini.
Selain itu, Pegadaian juga tengah menyederhanakan prosedur bagi pelaku usaha emas atau toko emas agar lebih mudah mengakses layanan ini.
Program setoran emas fisik ini melibatkan kolaborasi antara Pegadaian, Galeri 24, dan kantor cabang yang menangani proses verifikasi dan pengiriman emas. Pemilihan Balikpapan sebagai pilot project di luar Jawa, kata Tomy, tidak terlepas dari kesiapan infrastruktur dan potensi pasar yang besar.
“Kami ingin memastikan pengiriman emas fisik dari daerah ke pusat berjalan lancar. Dari hasil uji coba di Balikpapan, kami bisa mendapatkan banyak masukan untuk pengembangan layanan di kota lain,” pungkasnya.
Dengan capaian yang telah melampaui target, Pegadaian optimistis layanan ini akan menjadi salah satu pilihan investasi emas yang semakin diminati masyarakat, sekaligus mendorong transformasi ke arah digitalisasi layanan keuangan.(*/san)