LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan terus berkomitmen memperkuat ekonomi lokal melalui pengembangan infrastruktur pasar tradisional.
Pada tahun 2025, fokus utama diarahkan pada revitalisasi Blok D Pasar Klandasan, yang merupakan bagian dari kelanjutan pembangunan menyeluruh di pasar tertua dan tersibuk di kota ini.
Setelah sukses melakukan perbaikan di Blok A, B, dan C dalam dua tahun terakhir, Pemkot kini mengalokasikan dana sebesar Rp 9 miliar dari APBD 2025 untuk menghidupkan kembali Blok D agar lebih modern, fungsional, dan nyaman bagi seluruh pengguna pasar.
Pasar Klandasan sendiri memiliki peran penting dalam perekonomian Balikpapan. Ribuan pedagang dan pengunjung menggantungkan hidup dan kebutuhan hariannya di pasar yang terletak di jantung kota ini. Karenanya, perbaikan infrastruktur pasar dinilai strategis untuk mendongkrak produktivitas dan daya saing sektor informal.
Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan, Haemusri Umar, menyatakan bahwa revitalisasi Blok D tidak hanya menyentuh aspek fisik bangunan, tetapi juga memperhatikan kenyamanan dan higienitas.
“Kami berencana membangun fasilitas yang lebih representatif, bersih, dan tertata. Desainnya akan disesuaikan agar mampu menampung pedagang dari berbagai sektor, mulai dari penjual sayur, ikan segar, hingga sembako dan kebutuhan rumah tangga lainnya,” ujarnya pada Rabu (21/5/2025).
Haemusri menjelaskan bahwa saat ini penyusunan Detail Engineering Design (DED) sudah hampir rampung. Setelah dokumen selesai, proyek akan segera masuk tahap lelang oleh Bagian Pengadaan Barang dan Jasa.
“Target kami, pembangunan bisa dimulai pertengahan tahun ini dan selesai dalam waktu 150 hari kerja setelah kontrak ditandatangani,” tambahnya.
Untuk memastikan kegiatan perdagangan tetap berjalan selama proses pembangunan, Pemkot telah menyiapkan strategi mitigasi. Salah satunya dengan menyiapkan area relokasi sementara bagi pedagang yang terdampak.
Langkah revitalisasi ini dinilai penting mengingat persaingan antara pasar tradisional dan pusat perbelanjaan modern yang semakin ketat, ditambah meningkatnya tren belanja online. Pemerintah berharap wajah baru Blok D dapat meningkatkan daya tarik pasar tradisional dan menguatkan fungsinya sebagai pusat interaksi ekonomi rakyat.
“Pasar tradisional bukan sekadar tempat jual beli, tapi juga ruang sosial tempat masyarakat berinteraksi, berbagi cerita, dan memperkuat budaya lokal. Kami ingin tetap menjaga semangat itu,” tutur Haemusri.
Dengan selesainya revitalisasi nanti, diharapkan para pedagang lebih produktif dan pembeli lebih nyaman berbelanja. Pemerintah juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut mendukung keberlangsungan pasar tradisional sebagai bagian dari identitas kota.(*/ADV/Diskominfo Balikpapan/ko)















