LINTASRAYA.COM BALIKPAPAN – Meski jumlah pengunjung Pantai Manggar belum menunjukkan lonjakan signifikan, kabar baik datang dari sisi pendapatan. Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Balikpapan mencatat peningkatan signifikan dari sektor wisata pantai, berkat strategi optimalisasi kegiatan dan pemanfaatan area secara produktif.
Kepala Bidang Pariwisata Disporapar Balikpapan, Natalia, mengatakan bahwa kenaikan pendapatan tidak hanya dipengaruhi oleh jumlah wisatawan, melainkan juga nilai ekonomi dari berbagai kegiatan yang digelar di kawasan wisata.
“Kegiatan rutin seperti camping, event komunitas, hingga penyewaan lokasi menjadi penyumbang utama pendapatan daerah. Pendekatannya bukan sekadar banyaknya wisatawan, tapi bagaimana kawasan wisata ini aktif dan berdaya guna,” jelasnya.
Setiap akhir pekan, Pantai Manggar menjadi magnet bagi berbagai kegiatan publik, mulai dari festival musik, kegiatan pramuka, hingga event keluarga yang melibatkan komunitas lokal. Aktivitas tersebut tidak hanya memperpanjang masa kunjungan wisatawan, tetapi juga menggeliatkan ekonomi kreatif di sekitar kawasan pantai.
Disporapar juga terus membuka peluang kerja sama investasi, termasuk pembangunan villa wisata dan kafe tematik, sebagai bagian dari upaya memperkaya atraksi di kawasan pesisir.
“Kami membuka ruang bagi investor agar Pantai Manggar punya daya tarik baru dan wisatawan betah lebih lama. Semakin lama mereka tinggal, semakin besar perputaran ekonomi yang tercipta,” ungkap Natalia.
Pendekatan ini terbukti efektif. Pendapatan dari sektor wisata tahun ini ditargetkan mencapai Rp 7 miliar, meningkat dari Rp 5 miliar pada tahun lalu. Hingga kuartal ketiga 2025, realisasi pendapatan telah menembus 70–80 persen dari target, menandakan tren positif yang konsisten.
Natalia menambahkan, strategi pengembangan Pantai Manggar tidak hanya berorientasi pada pendapatan, tetapi juga pada penciptaan ekosistem pariwisata yang inklusif.
“Kami ingin menjadikan Pantai Manggar bukan hanya destinasi wisata, tapi juga ruang produktif bagi pelaku UMKM, komunitas, dan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Dengan pendekatan inovatif ini, Pantai Manggar kini tak sekadar menjadi ikon wisata Balikpapan, tetapi juga contoh nyata bagaimana optimalisasi kawasan dan kolaborasi masyarakat mampu mendongkrak pendapatan daerah secara berkelanjutan.
(*/ADV/Disporapar Balikpapan)















