LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN — Puskesmas Sepinggan, Balikpapan Selatan, terus memperkuat kapasitas kader posyandu melalui Pelatihan 25 Keterampilan Kader Posyandu Berbasis Digital.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program transformasi posyandu menjadi Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) yang digagas oleh Dinas Kesehatan Kota Balikpapan.
Pelatihan yang dimulai sejak 27 November 2025 ini dilaksanakan secara hybrid, dimulai dari pembelajaran daring melalui Learning Management System (LMS) Pelataran Sehat, lalu dilanjutkan dengan praktik lapangan di lokasi posyandu percontohan.
Menurut Nurhasanah Fitriana, S.K.M, Penyuluh Kesehatan Masyarakat (PKM) Puskesmas Sepinggan, kegiatan ini bertujuan agar para kader mampu mengimplementasikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh sesuai konsep ILP.
“Kader sudah mengikuti pelatihan online melalui LMS, menonton video, membaca materi, dan mengerjakan soal. Hari ini mereka mengimplementasikan apa yang sudah dipelajari melalui praktik langsung,” jelas Nurhasanah di sela kegiatan praktik di RT 14 Kelurahan Sepinggan Raya, Kamis (6/11/2025).

Ia menambahkan, pelatihan ini telah dilaksanakan secara bertahap di beberapa wilayah kelurahan seperti Sepinggan Baru dan Sepinggan Raya, dengan total 42 kader yang terlibat. Masing-masing posyandu mengirimkan 12–15 kader untuk mengikuti pelatihan.
“Posyandu RT 14 Sepinggan Raya ini memang sudah menjadi posyandu integrasi layanan primer sejak 2024. Jadi, lokasinya dijadikan tempat praktik dan percontohan,” ujar Nurhasanah.
Dalam praktik lapangan, kader dibagi dalam kelompok untuk melaksanakan lima langkah pelayanan posyandu sesuai siklus hidup: ibu hamil, bayi dan balita, remaja, dewasa, serta lansia. Mereka mempraktikkan tahapan mulai dari pendaftaran, pengukuran, pencatatan, pelayanan kesehatan, hingga penyuluhan.
Selain praktik, peserta juga dinilai melalui tiga komponen penilaian hasil pembelajaran digital, tugas lapangan, dan praktik langsung — yang melibatkan puskesmas serta Dinas Kesehatan.
“Penilaiannya tidak hanya dari praktik, tapi juga dari hasil pembelajaran online dan penugasan. Nilai mereka tercatat otomatis di sistem Pelataran Sehat, sementara tugas lapangan dinilai oleh puskesmas dan Dinas Kesehatan,” terang Nurhasanah.
Setelah pelatihan, kader akan kembali ke RT masing-masing untuk membagikan ilmu kepada kader lain yang belum mengikuti pelatihan.
“Rencana tindak lanjutnya, para kader ini akan melapor ke RT dan rekan kader di wilayahnya agar bisa menerapkan layanan primer di posyandu masing-masing. Tahun depan diharapkan seluruh posyandu di Sepinggan sudah bisa menjalankan model layanan ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua RT 14 Sepinggan Raya, Agus Riyanto, menyambut baik kegiatan ini dan menilai program ILP telah memberikan manfaat nyata bagi warganya.
“Posyandu ILP ini dampaknya luar biasa bagi lingkungan kami. Pemeriksaan rutin membantu mendeteksi lebih dini masalah kesehatan, tidak hanya untuk lansia, tapi juga ibu hamil, anak-anak, dan remaja,” ujarnya.
Menurutnya, dari kegiatan pemeriksaan tersebut, banyak warga yang mulai sadar pentingnya menjaga pola hidup sehat.
“Beberapa anak remaja ternyata sudah terdeteksi tekanan darah tinggi. Dari sini kami jadi tahu pentingnya mengubah pola makan dan gaya hidup. Bahkan ada warga yang dulu sering pusing, setelah diperiksa ternyata tekanan darahnya tinggi dan kini sudah tertangani,” tambah Agus.
Ia berharap kegiatan seperti ini terus dikembangkan dan ditingkatkan, terutama dalam hal penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan yang lebih lengkap.
“Ke depan, kami berharap pemeriksaan bisa lebih masif, termasuk cek gula darah dan kolesterol. Kami di RT siap mendukung agar warga semakin sadar kesehatan,” ungkapnya.
Program pelatihan kader posyandu berbasis digital ini menjadi langkah nyata Puskesmas Sepinggan dalam memperkuat transformasi layanan kesehatan berbasis masyarakat. Melalui kombinasi pembelajaran digital dan praktik lapangan, kader diharapkan semakin siap memberikan pelayanan yang menyeluruh bagi seluruh kelompok usia di wilayahnya.(*/ADV/puskesmas Sepinggan)















