LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan akibat keterbatasan kewenangan rekrutmen ASN.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menyebut bahwa regulasi dari pemerintah pusat menjadi hambatan utama dalam menjawab kebutuhan dasar masyarakat di bidang pendidikan dan kesehatan.
“Kita ini sangat kekurangan guru, tenaga kesehatan, termasuk dokter. Tapi pemerintah daerah tidak bisa sembarangan rekrut karena terbentur regulasi dari Kementerian PAN-RB yang membatasi penerimaan CPNS,” ujarnya, Kamis (10/7/2025).
Kondisi ini diperparah oleh rencana pembangunan sejumlah fasilitas publik baru pada tahun mendatang, termasuk tiga hingga empat sekolah serta beberapa rumah sakit. Bagus menegaskan, pembangunan infrastruktur tidak akan optimal tanpa diiringi ketersediaan sumber daya manusia.
“Sekolah baru butuh guru, rumah sakit butuh tenaga medis. Kalau tidak disiapkan dari sekarang, ya percuma,” tegasnya.
Sebagai langkah darurat, Pemkot mempertimbangkan alternatif perekrutan tenaga kontrak individu. Namun, skema ini masih dikaji karena berisiko bertentangan dengan aturan pusat.
“Kalau memang melanggar regulasi, ya kita tidak bisa menggaji mereka. Ini problem yang harus ditindaklanjuti,” imbuhnya.
Bagus juga mengungkapkan bahwa beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah diarahkan untuk mengirim surat resmi agar dibuka peluang rekrutmen tenaga pendidik dan kesehatan secara khusus.
Sementara itu, proses pengisian formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) masih berjalan lambat. Dari sekitar 2.200 formasi yang tersedia, baru sekitar 700 yang sudah terisi. Sisanya masih menunggu kelulusan dan pengangkatan resmi.
“Kita masih tunggu pengumumannya, mungkin Agustus atau September. Tapi daerah siap menggaji P3K, karena kebutuhan masih banyak, terutama di OPD,” jelasnya.
Terkait pembangunan infrastruktur pendidikan, Bagus menyebutkan sejumlah lokasi strategis tengah disiapkan. Detail Engineering Design (DED) menjadi tahapan yang sedang dikerjakan.
“DED sedang disiapkan, seperti di kawasan Islamic Center, sekitar perumahan WIKA, dan lahan Grand City. Ada juga rencana SMA baru di Balikpapan Timur,” ungkapnya.
Ia berharap pemerintah provinsi juga bisa segera merealisasikan bantuan keuangan yang sempat tertunda tahun lalu, khususnya untuk pembangunan sekolah menengah yang merupakan kewenangan Pemprov.
“Mudah-mudahan tahun ini bantuan dari provinsi bisa cair,” pungkasnya.(*/ADV/diskominfo Balikpapan/ko)