LINTASRAYA.COM, SAMARINDA – Ajang KONI-Bayan Championship 2025 mencatat sejarah baru dengan kehadiran 6.515 atlet dari berbagai daerah, menjadikannya edisi dengan jumlah peserta terbesar sejak pertama kali digelar. Kegiatan yang berlangsung di GOR Segiri Samarinda ini menjadi bukti bahwa sport tourism berbasis kearifan lokal tengah menggeliat di Kalimantan Timur.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, dalam sambutannya menyebut lonjakan peserta ini sebagai cermin kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan yang kredibel dan berdampak luas.
“Jumlah peserta melonjak hampir dua kali lipat dari tahun lalu. Ini bukan hanya soal popularitas event, tapi juga pembuktian bahwa olahraga bisa menjadi penggerak ekonomi lokal,” ujarnya, selasa (1/7/2025).
Menurutnya, sektor penginapan, transportasi, katering, dan UMKM lokal turut menikmati dampak langsung dari event ini. Ia berharap KONI-Bayan Championship terus menjadi ajang pembinaan atlet dan ekosistem kolaboratif antar pemangku kepentingan.
“Mari jadikan ajang ini sebagai panggung lahirnya atlet masa depan Indonesia, dengan menjunjung tinggi sportivitas dan semangat fair play,” tambahnya.
Rasman Rading, Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, menyebut event ini sebagai salah satu contoh sukses kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha.
“Kalau melihat manfaat ekonomi dan sosialnya, kegiatan ini jauh lebih besar dari apa yang kami keluarkan. Ekonomi sekitar benar-benar bergairah,” ujarnya.

Komitmen swasta juga terlihat kuat. Komisaris Independen PT Bayan Resources Tbk, Budiman, menyampaikan bahwa program Bayan Peduli hadir bukan hanya sebagai sponsor, tapi juga sebagai mitra dalam pembangunan karakter pemuda.
“Kami bangga menjadi bagian dari ini. KONI-Bayan Championship adalah bukti nyata semangat kebersamaan demi olahraga Indonesia. Olahraga bukan hanya kompetisi, tapi pembentuk integritas dan identitas,” ucap Budiman.
Ia juga menyoroti pentingnya cabang olahraga bela diri dan sepak bola usia dini dalam membentuk generasi tangguh.
Kejuaraan ini mempertandingkan empat cabang olahraga utama:
1. Pencak Silat – 1.500 peserta
2. Taekwondo – 1.215 peserta
3. Karate – 1.800 peserta
4. Sepak Bola Usia Dini – 2.000 peserta dari 100 tim
Kegiatan ini juga menjadi bagian penting dari tahapan menuju PON Bela Diri 2025 yang akan digelar di Kudus, Jawa Tengah. Para atlet muda yang tampil di KONI-Bayan Championship diharapkan menjadi kontingen masa depan yang membawa nama baik Kaltim ke tingkat nasional.
“Semoga dari sini lahir juara-juara baru yang bisa membawa nama Kalimantan Timur dan Indonesia ke panggung nasional bahkan internasional,” harap Budiman.
KONI-Bayan Championship 2025 tidak hanya mencatat rekor jumlah peserta, tetapi juga memperkuat citra Kaltim sebagai daerah pelopor sport tourism dan pembinaan atlet muda. Dengan sinergi pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, event ini menjadi lebih dari sekadar kompetisi, ia menjelma menjadi gerakan kolektif untuk masa depan olahraga Indonesia.
“Dari sportivitas lahir prestasi. Dari kolaborasi lahir solusi. Inilah makna sejati dari sport tourism,” pungkas Seno Aji.(*/ADV/Dispora kaltim/wan)