LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Perhubungan (Dishub) akan memasang lebih banyak Warning Light (WL) di jalan-jalan protokol pada tahun 2025 mendatang.
Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pejalan kaki, khususnya anak-anak sekolah yang harus menyeberang jalan. Pemasangan Warning Light ini merupakan bagian dari upaya pemenuhan Zona Selamat Sekolah (ZoSS) di kota ini.
Kepala Dishub Balikpapan, Adwar Skenda Putra, yang dikenal dengan panggilan Edo, mengungkapkan bahwa penambahan WL ini direncanakan untuk dipasang di area-area yang dinilai memiliki risiko tinggi bagi pejalan kaki. “Kami akan menambah pemasangan Warning Light di berbagai jalan utama, khususnya di dekat sekolah-sekolah. Ini penting untuk memastikan keselamatan anak-anak yang setiap hari harus menyeberang jalan dalam perjalanan menuju dan pulang dari sekolah,” ujar Edo dalam wawancara belum lama ini.
Salah satu area yang menjadi prioritas pemasangan WL adalah wilayah Karang Bugis di Jalan Ahmad Yani, yang merupakan lokasi dari dua sekolah dasar. Selain itu, Dishub juga berencana untuk memasang WL di Jalan Marsma Iswahyudi, tepat di depan kantor Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan, yang juga menjadi area yang ramai dengan aktivitas pejalan kaki.
Edo menjelaskan bahwa pemasangan WL ini bukan hanya akan dilakukan di beberapa titik, tetapi di banyak jalan utama lainnya seperti Jalan Jenderal Sudirman, Letjen Suprapto, MT. Haryono, dan Soekarno-Hatta. “Total sekitar 20-an Warning Light dibutuhkan untuk meningkatkan fasilitas keselamatan di seluruh Balikpapan. Kami sedang mengajukan usulan ini dan menunggu pembahasan anggaran yang saat ini masih dalam proses,” kata Edo.
Selain pemasangan WL, Edo menekankan pentingnya edukasi dan kesadaran bagi para pengemudi di Balikpapan. Menurutnya, meskipun Warning Light belum dipasang di semua lokasi, pengemudi harus tetap waspada dan memperlambat laju kendaraan saat mendekati penyeberangan, terutama di area yang dekat dengan sekolah. “Sebenarnya, meskipun belum ada Warning Light, para pengemudi seharusnya sudah sadar diri. Sebelum area penyeberangan, kami selalu memasang tanda yang mengingatkan mereka untuk mengurangi kecepatan. Dengan adanya Warning Light nanti, diharapkan pengemudi akan lebih patuh dan berhati-hati,” jelasnya.
Lebih lanjut, Edo menyampaikan bahwa pemasangan Warning Light di lokasi-lokasi ini sangat diperlukan mengingat tingginya aktivitas pejalan kaki, terutama di pagi dan siang hari ketika anak-anak pergi dan pulang sekolah. “Kami perlu memastikan bahwa anak-anak kita aman ketika menyeberang jalan, dan Warning Light adalah salah satu cara untuk membantu mencapai hal itu. Namun, kami juga tidak sembarangan memasang. Kami akan melakukan survei terlebih dahulu untuk memastikan bahwa pemasangan dilakukan di lokasi-lokasi yang benar-benar membutuhkan,” tambahnya.
Pemkot Balikpapan, melalui Dishub, berharap bahwa dengan adanya penambahan Warning Light ini, tingkat keselamatan di jalan raya akan meningkat, terutama bagi anak-anak sekolah dan pejalan kaki lainnya. Pemasangan Warning Light ini juga sejalan dengan upaya kota untuk mewujudkan lingkungan yang lebih aman dan tertib, serta mendukung program-program keselamatan lalu lintas di Balikpapan.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Edo optimis bahwa tingkat kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pejalan kaki, khususnya anak-anak sekolah, dapat ditekan. Ia juga berharap masyarakat Balikpapan, terutama para pengemudi, dapat lebih disiplin dan menghormati peraturan lalu lintas demi keselamatan bersama. “Keselamatan anak-anak adalah prioritas kami, dan kami akan terus bekerja keras untuk memastikan bahwa mereka bisa pergi dan pulang sekolah dengan aman setiap hari,” pungkasnya.(*/ADV/San)