BALIKPAPAN, lintasraya.com – Hingga akhir 2021 tercatat angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di kota Balikpapan mengalami penurunan sebesar 0,06 persen dari tahun sebelumnya. Hal tersebut masih berada di atas rata-rata nasional dan provinsi.
Data tersebut disampaikan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud dalam paparannya saat jumpa pers akhir tahun di Aula Kantor Pemkot Balikpapan, Senin kemarin (27/12/2021).
“Tahun lalu angka pengangguran kita naik jadi 9,00 persen, akibat dampak pandemi Covid-19. Dan pada tahun 2021 ini turun jadi 8,94 persen. Tapi masih berada di atas rata-rata nasional dan provinsi,” katanya.
Turunnya jumlah TPT ini akibat beberapa faktor. Antara lain, ada proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) yang masih berjalan dan membutuhkan banyak pekerja.
Kemudian beberapa industri di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kariangau seperti perusahaan PT KRN juga berproduksi secara masif dan memerlukan tenaga kerja.
“Inilah yang menjadi tolak ukur pengangguran kita turun pada tahun 2021 ini,” ujarnya.
Kemudian untuk tahun 2022, Pemkot Balikpapan berusaha meningkatkan penyerapan tenaga kerja melalui kebijakan yang mendukung pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), dan penyerapan tenaga kerja lokal.
Nantinya, diupayakan agar perusahaan-perusahaan bisa membuat MoU dengan Pemkot Balikpapan khususnya dalam hal ketenagakerjaan.
“Jadi kalau ada perusahaan swasta yang ingin berinvestasi dan membangun usahanya di Balikpapan, maka Pemkot berharap agar bisa mempekerjakan warga lokal minimal 60 sampai 70 persen. Sesuai dengan kapasitas dan kebutuhannya. Ini yang kita upayakan tahun 2022 nanti,” ucapnya.(*/wan)















