LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN – Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) kembali menunjukkan komitmennya dalam menyediakan akses air minum aman bagi masyarakat Balikpapan.
Prestasi ini ditandai dengan perolehan penghargaan bergengsi dari Kementerian PUPR dalam kategori “Apresiasi Upaya Penyelenggaraan Air Minum Aman 2024”.
Penghargaan tersebut diterima dalam acara peringatan Hari Habitat – Hari Kota 2024 yang digelar di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 10 Oktober 2024.
Kota Balikpapan diwakili oleh Direktur Utama PTMB, Yudhi Saharuddin, SE., MM., yang juga turut hadir dalam seminar terkait pengelolaan air minum. Penghargaan ini diperoleh atas pelaksanaan Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) SPAM Teritip, yang menjadi langkah strategis Kota Balikpapan untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s) terkait akses air minum yang aman dan layak.
“Penghargaan ini adalah bukti nyata komitmen kami untuk memberikan pelayanan air minum yang aman dan berkualitas bagi masyarakat Balikpapan. RPAM bukan hanya tentang kualitas air, tetapi juga tentang kuantitas, kontinuitas, dan keterjangkauan,” ujar pria yang akrab disapa Yudhi setelah menerima penghargaan.
Kriteria Penilaian dan Implementasi RPAM
Penghargaan dari Kementerian PUPR ini didasarkan pada beberapa kriteria, termasuk ketersediaan dokumen Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) dan Rencana Bisnis (RENBIS), serta kinerja air minum yang meliputi:
- Ketersediaan dokumen RPAM
- Jam operasional pengaliran air
- Tekanan air di pelanggan
- Penilaian Kinerja
- Kinerja keuangan
Kualitas air minum sesuai standar Kementerian Kesehatan (Permenkes No. 2 Tahun 2023)
PTMB berhasil memenuhi seluruh kriteria tersebut melalui pelayanan air dari SPAM Teritip, yang telah memenuhi standar kualitas air dan empat aspek penting lainnya, yaitu kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan keterjangkauan.
Dukungan Terhadap Target SDG’s dan Masa Depan Air Minum Balikpapan
Saharuddin juga menyampaikan bahwa PTMB tengah menyusun RPAM untuk SPAM Batu Ampar dan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan di sistem penyediaan air minum lainnya. “RPAM adalah upaya jangka panjang untuk menjamin kualitas air minum dengan pendekatan manajemen risiko dari hulu hingga hilir. Dengan penghargaan ini, kami semakin termotivasi untuk memperluas implementasi RPAM di SPAM-SPAM lainnya,” tambahnya.
Saat ini, Balikpapan memiliki kapasitas produksi air sebesar 1.500 liter per detik untuk melayani sekitar 900 ribu hingga 1 juta penduduk, termasuk persiapan menghadapi pertumbuhan jumlah penduduk seiring dengan kehadiran Ibu Kota Negara (IKN). Namun, kapasitas ini masih belum mencukupi jika dibandingkan dengan kota-kota tetangga yang memiliki kapasitas produksi air hingga 3.500 liter per detik untuk jumlah penduduk yang relatif sama.
“Kapasitas produksi saat ini belum mencukupi untuk kebutuhan jangka panjang. Oleh karena itu, kami sedang mengembangkan beberapa proyek sumber air baku seperti sumur dalam, Sungai Mahakam, Sepaku Semoy, serta desalinasi untuk keperluan industri,” jelas Yudhi.
PTMB juga tengah melakukan perbaikan dan peremajaan jaringan pipa tua yang rentan bocor untuk memastikan suplai air berjalan dengan lancar.
Balikpapan Masuk 6 Besar PDAM Terbaik
Dari 17 PDAM yang masuk nominasi penghargaan ini, Kota Balikpapan berhasil masuk ke 6 besar, menunjukkan bahwa PTMB merupakan salah satu perusahaan daerah yang berhasil dalam implementasi RPAM di tingkat nasional. Hal ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kota-kota lain dalam mewujudkan akses air minum aman bagi masyarakat.
Dengan segala upaya tersebut, PTMB terus berkomitmen untuk mendukung target SDG’s dalam hal akses air bersih dan sanitasi layak di Balikpapan, sekaligus memastikan pelayanan air minum yang berkelanjutan bagi seluruh masyarakat kota ini.(*/ADV/San)















