LINTASRAYA.COM, PENAJAM – Bulan Ramadan tidak hanya membawa berkah bagi para pedagang takjil, tetapi juga menyebabkan lonjakan volume sampah di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Buluminung mengalami peningkatan jumlah sampah yang cukup signifikan, terutama dari plastik bekas kemasan makanan dan minuman.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU mencatat, volume sampah yang biasanya sekitar 50 ton per hari kini melonjak menjadi 71 ton per hari selama Ramadan.
“Kenaikan ini dipicu oleh peningkatan konsumsi masyarakat selama Ramadan, terutama dari sampah rumah tangga dan aktivitas jual beli takjil,” ujar Kepala DLH PPU, Safwana, Kamis (13/3/2025).
Peningkatan volume sampah paling terasa di kawasan pasar tradisional dan permukiman padat penduduk. Salah satu contohnya di Pasar Petung, di mana petugas pengangkut sampah harus bekerja hingga tiga kali sehari agar tumpukan sampah tidak mengganggu aktivitas masyarakat.
“Kami melihat tren yang sama setiap Ramadan. Sampah dari pasar dan rumah tangga meningkat drastis karena banyaknya konsumsi makanan berbuka puasa,” tambahnya.
Dari empat kecamatan di PPU, Kecamatan Penajam menjadi penyumbang sampah terbesar, disusul oleh Babulu, Sepaku, dan Waru.
Untuk mengatasi peningkatan ini, DLH PPU telah menyesuaikan jadwal pengangkutan sampah dan mengatur jam kerja petugas lebih fleksibel.
“Jam kerja petugas dipersingkat selama bulan Ramadan, tetapi tetap kami pastikan seluruh sampah terangkut dan tidak menumpuk di TPS,” jelas Safwana.
Selain itu, DLH PPU juga terus mengimbau masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan membuang sampah pada tempatnya untuk mengurangi beban pengelolaan sampah di TPA.
Langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi dampak lingkungan akibat peningkatan sampah selama Ramadan serta menjaga kebersihan kota.(*/ADV/DiskominfoPPU/wan)















