LINTASRAYA.COM BALIKPAPAN — Gagasan warga Kelurahan Graha Indah, Kecamatan Balikpapan Utara, untuk membangun destinasi wisata mangrove mendapat sambutan positif dari Pemerintah Kota Balikpapan. Aspirasi tersebut disampaikan dalam kegiatan reses anggota DPRD, yang dihadiri pula oleh perwakilan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) sebagai bentuk sinergi antara masyarakat dan pemerintah dalam mengembangkan wisata berbasis lingkungan.
Kepala Disporapar Balikpapan, Ratih Kusuma, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif masyarakat Graha Indah yang ingin berperan aktif dalam membangun kawasan wisata ramah lingkungan tersebut.
“Ya, dari reses ini kami hadir untuk mendengarkan apa yang menjadi kendala-kendala di lapangan. Masyarakat Kelurahan Graha Indah berkeinginan untuk membangun satu destinasi wisata mangrove, dan itu kami sambut baik,” ujar Ratih, Senin (20/10/2025) malam.
Ratih menegaskan, pengembangan kawasan wisata ini akan dijalankan secara kolaboratif dengan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. “Tentunya kami harus bersinergi dengan semua OPD, karena ini berkaitan dengan tata ruang, aksesibilitas, dan pemberdayaan masyarakatnya,” jelasnya.
Menurutnya, semangat warga untuk membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis) merupakan langkah awal yang sangat strategis. “Saya apresiasi mereka membangun destinasi ini, karena akan menjadi kelompok sadar wisata yang tumbuh dari masyarakat. Pokdarwis inilah yang nantinya menjadi motor penggerak destinasi,” katanya.
Kelompok tersebut, lanjut Ratih, nantinya berperan dalam mengembangkan atraksi wisata dan ekonomi kreatif di kawasan mangrove. “Biasanya kelompok sadar wisata itu berasal dari masyarakat sendiri, mereka yang mengelola atraksi, kegiatan seni, hingga UMKM lokal. Jadi manfaat ekonominya langsung dirasakan oleh warga,” terangnya.
Ia menilai potensi wisata mangrove di Balikpapan sangat besar, terutama untuk menarik wisatawan yang ingin menikmati kearifan lokal dan keindahan alam pesisir. “Kalau wisata mangrove itu kan bisa dikembangkan jadi kegiatan susur teluk, susur sungai, atau atraksi budaya. Sekarang wisatawan asing dan nusantara suka pengalaman autentik seperti itu misalnya mengenakan busana adat Dayak sambil menikmati keindahan mangrove,” ujarnya.
Pemerintah, kata Ratih, siap memberikan dukungan penuh baik dari sisi regulasi maupun promosi. “Kalau dari sisi pemerintah, kami akan mengawal regulasinya supaya pembangunan destinasi ini tetap sesuai tata ruang dan aturan kawasan mangrove. Dari Disporapar sendiri, kami siap membantu mem-branding destinasi, menyiapkan fasilitas dasar, dan menjalin kerja sama promosi,” pungkasnya.
Dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah dan semangat gotong royong masyarakat, kawasan Graha Indah diharapkan segera menjadi ikon baru wisata alam Balikpapan Utara — destinasi yang memadukan edukasi, pelestarian lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi lokal.(*/ADV/Disporapar Balikpapan)















