LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Balikpapan menggelar Festival PKK Berkebaya pada Selasa, (20/08/2024), di kantor TP-PKK Balikpapan.
Acara ini diselenggarakan dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia. Festival ini menjadi wadah bagi masyarakat, khususnya para perempuan di Balikpapan, untuk mengekspresikan kecintaan mereka terhadap budaya lokal melalui penggunaan kebaya, yang merupakan salah satu busana tradisional Indonesia.
Ketua TP-PKK Balikpapan, Nurlena Rahmad Mas’ud, yang juga istri Wali Kota Balikpapan, mengatakan bahwa acara ini merupakan bagian dari upaya TP-PKK untuk melestarikan dan memperkenalkan kembali kebaya sebagai warisan budaya bangsa yang harus terus dilestarikan. Ia menekankan bahwa kebaya bukan hanya sekadar pakaian tradisional, tetapi juga simbol identitas dan kearifan lokal yang kaya nilai budaya.
“Melalui Festival PKK Berkebaya ini, kami ingin mendorong para perempuan di Balikpapan untuk kembali mencintai dan bangga menggunakan kebaya, serta memperkenalkannya kepada generasi muda. Kebaya bukan hanya busana formal, tetapi juga bisa dipadukan dalam berbagai gaya dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Nurlena dalam sambutannya.
Festival PKK Berkebaya ini diikuti oleh 34 peserta, yang merupakan Ketua TP-PKK dari seluruh kelurahan di Kota Balikpapan. Para peserta tampil dengan mengenakan kebaya yang dipadukan dengan sarung tradisional, yang merupakan karya seniman lokal Balikpapan. Selain itu, dalam rangkaian kegiatan ini juga digelar berbagai lomba, seperti lomba tumpeng, lomba menyanyikan lagu-lagu perjuangan, dan kompetisi jingle Gelari Pelangi, yang semakin menambah semarak perayaan HUT RI di kota tersebut.
Nurlena menambahkan, bahwa dengan diadakannya Festival PKK Berkebaya ini, TP-PKK Kota Balikpapan ingin memberikan teladan kepada masyarakat dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya Indonesia. “Kami berharap, melalui kegiatan ini, semangat nasionalisme dan kecintaan terhadap budaya lokal dapat terus tumbuh, terutama di kalangan generasi muda. Kami ingin kebaya dan budaya lokal lainnya tidak hanya dikenal, tetapi juga digunakan dan dibanggakan oleh masyarakat,” katanya.
Festival ini juga menjadi ajang bagi para kader TP-PKK untuk saling bersilaturahmi dan mempererat hubungan antaranggota. Nurlena mengungkapkan bahwa kebersamaan dan kekompakan adalah kunci keberhasilan program-program TP-PKK dalam membantu masyarakat, khususnya di bidang pemberdayaan keluarga dan kesejahteraan sosial.
“Kami sangat bersyukur atas antusiasme dan partisipasi dari seluruh peserta dan masyarakat dalam Festival PKK Berkebaya ini. Semoga kegiatan ini dapat memberikan inspirasi bagi banyak orang untuk terus menjaga kebudayaan kita dan menghargai warisan nenek moyang kita,” tambah Nurlena.
Lebih lanjut, Nurlena juga mengajak seluruh anggota TP-PKK untuk terus meningkatkan peran serta mereka dalam mendukung program-program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya kaum perempuan dan anak. Ia menegaskan bahwa TP-PKK akan terus berkomitmen dalam melaksanakan berbagai program yang bertujuan untuk memajukan keluarga dan masyarakat di Balikpapan.
“Kita harus menghargai jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan melaksanakan dan mengikuti kegiatan yang dapat memperkuat identitas budaya kita, seperti Festival Berkebaya ini. Mari kita jaga dan lestarikan budaya kita untuk anak cucu kita nanti,” pungkas Nurlena.
Dengan adanya Festival PKK Berkebaya ini, TP-PKK Kota Balikpapan berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya lokal. Selain itu, festival ini juga diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang semakin memperkuat semangat nasionalisme dan kebanggaan terhadap warisan budaya Indonesia di Kota Balikpapan.(*/ADV/San)