LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN – Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DP3) Balikpapan memastikan bahwa kebutuhan pangan pokok, termasuk beras, selama bulan Agustus 2024 mencukupi. Ketersediaan beras dilaporkan mencapai 11.388 ton, menjamin pasokan pangan di kota ini tetap aman.
Selain beras, bahan pangan lainnya seperti bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam, telur ayam, gula pasir, minyak goreng, ikan, serta kedelai juga berada dalam batas aman.
Kepala DP3 Balikpapan, Sri Wahyuningsih, mengungkapkan bahwa pemenuhan kebutuhan pangan ini tidak sepenuhnya berasal dari produksi lokal, melainkan juga didukung oleh Bulog dan distributor pangan lainnya.
“Untuk bulan ini, total ketersediaan beras di Balikpapan mencapai 11.388 ton, yang menunjukkan adanya surplus. Kebutuhan ini didukung oleh Bulog dan berbagai distributor pangan,” ujar Sri Wahyuningsih, yang akrab disapa Yuyun, pada Rabu (21/8/2024).
Selain beras, ketersediaan jagung pipil juga menjadi perhatian. Menurut Yuyun, jagung pipil merupakan bahan penting yang dilaporkan ke pemerintah pusat karena digunakan sebagai pakan ternak, yang berperan vital dalam produksi sumber protein hewani.
“Kebutuhan jagung pipil sangat penting karena digunakan sebagai pakan ternak, bukan untuk konsumsi langsung seperti jagung manis. Ini dilaporkan dari tingkat kota hingga pusat,” jelasnya.
Kebutuhan jagung pipil di Balikpapan dialokasikan untuk berbagai keperluan, termasuk 13 ton untuk kebutuhan rumah tangga dan 8 ton untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor pangan.
Data dari Balai Karantina Rumbuhan menunjukkan ada sekitar 15 ton jagung pipil yang dikirim keluar Balikpapan.
“Total kebutuhan jagung pipil mencapai sekitar 36 ton, sementara ketersediaan di kota ini mencapai 107 ton. Meski Balikpapan bukan penghasil utama jagung pipil, peran distributor pangan sangat signifikan dalam mendatangkan jagung pipil dari daerah penghasil,” ungkap Yuyun.
Yuyun juga menegaskan bahwa dari 13 bahan pokok penting yang wajib tersedia dan dilaporkan secara struktural dari Wali Kota hingga pusat, ketersediaannya dalam kondisi aman untuk bulan ini.
Namun, ia menekankan bahwa data ketersediaan pangan tersebut tidak sepenuhnya berasal dari hasil produksi lokal, mengingat keterbatasan lahan pertanian di Kota Balikpapan.
Dengan ketersediaan pangan yang cukup ini, DP3 Balikpapan memastikan bahwa kebutuhan pangan masyarakat tetap aman dan terkendali, memberikan ketenangan bagi warga Balikpapan di tengah dinamika ekonomi yang berkembang.(*/ADV/San)