LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN — Peluang produk-produk unggulan Kalimantan Timur menembus pasar global semakin terbuka.
Jumat, (1/8/2025) Menteri Perdagangan Budi Santoso meresmikan beroperasinya Export Center di Balikpapan bersamaan dengan Batam.
Acara peluncuran di Balikpapan dipusatkan di Galeri UMKM, Jalan Marsma R. Iswahyudi, Balikpapan Selatan, dan dihadiri Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud.
Budi menyebut kehadiran pusat ekspor ini sebagai bagian penting dari strategi nasional UMKM Bisa Ekspor, yang mendorong pelaku usaha kecil tidak hanya fokus pada pasar lokal tetapi juga berani merambah pasar mancanegara.
“Dua Export Center yang dibuka hari ini adalah jembatan agar produk UMKM kita semakin dikenal di dunia. UMKM perlu terus berinovasi dan beradaptasi,” ujarnya.
Export Center akan menjadi lokasi pendampingan terpadu. Di sini, UMKM mendapat bimbingan mulai dari pemilihan produk yang berpotensi ekspor, penyesuaian standar kemasan, hingga pertemuan bisnis dengan calon pembeli internasional.
Sejak awal 2025 hingga pertengahan tahun, program UMKM Bisa Ekspor telah menghubungkan lebih dari 800 UMKM dengan mitra dagang luar negeri. Nilai transaksi yang tercatat mencapai USD 90,04 juta atau sekitar Rp1,4 triliun.
“Banyak di antaranya merupakan eksportir pemula. Berkat jaringan perwakilan perdagangan di 33 negara, akses mereka semakin luas,” kata Budi.
Penyuluh ekspor akan ditempatkan di Export Center Balikpapan untuk membantu pemetaan pasar tujuan, mulai dari Jepang, Malaysia, hingga Tiongkok. Dengan pendampingan ini, setiap produk diharapkan mampu menyesuaikan permintaan pasar negara tujuan.
Selain memacu ekspor, Kementerian Perdagangan juga menggalakkan Gaspol (Gerakan Pakai Produk Lokal) sebagai upaya memperkuat permintaan dalam negeri.
“Pasar domestik tidak kalah besar. Namun produk lokal harus bisa bersaing dari segi mutu,” tegas Budi.
Ia menambahkan bahwa Indonesia baru saja merampungkan substansi perundingan IUCP, yang memberi kesempatan produk dalam negeri masuk ke 27 negara Uni Eropa dengan tarif nol persen.
Dengan fasilitas yang tersedia di Export Center, Budi optimistis Balikpapan akan menjadi simpul penting ekspor UMKM dari Kalimantan Timur.
“Ekspor adalah tantangan sekaligus peluang untuk naik kelas. Dengan komitmen kualitas, Balikpapan siap menjadi gerbang ekspor Kalimantan,” tutupnya.(*/wan)