LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN — Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, Anggota DPRD Kota Balikpapan dari Fraksi Gerindra, Japar Sidik, mengajak warga Kelurahan Muara Rapak untuk mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan rumah melalui program Tanam Pekarangan.
Ajakan tersebut disampaikan saat Japar menggelar kegiatan Reses Masa Sidang II Tahun 2024/2025 di RT 14, Jalan Inpres III Gang Anggrek II, Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan Utara, Jumat (25/4/2025) sore. Kegiatan ini dihadiri Ketua RT setempat, tokoh masyarakat, dan puluhan warga yang antusias menyambut program tersebut.
Dalam sambutannya, Japar menekankan bahwa tantangan ketahanan pangan saat ini tidak hanya menjadi urusan pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat. Ia mengajak warga untuk mulai membudidayakan tanaman kebutuhan sehari-hari di halaman rumah masing-masing, seperti cabai, tomat, kangkung, bayam, hingga tanaman obat keluarga.
“Ketahanan pangan adalah benteng kita di tengah gejolak ekonomi global. Jangan hanya bergantung pada pasar. Dengan menanam di pekarangan, kita bisa memenuhi sebagian kebutuhan sendiri,” ujar Japar.
Ia menambahkan bahwa teknik menanam pun tidak perlu lahan luas. Dengan metode sederhana seperti menggunakan polybag, pot, atau vertikultur, masyarakat tetap bisa bertani meski dengan lahan sempit.
“Kalau dalam satu rumah ada 10 sampai 20 pot cabai, bayangkan jika seluruh RT melakukan itu. Ketika harga cabai melambung tinggi, warga sudah siap. Ini bukan sekadar bertahan, tapi membangun kemandirian pangan keluarga,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Japar mengumumkan bahwa Muara Rapak akan dijadikan pilot project (proyek percontohan) untuk program Tanam Pekarangan. Ia mengajak seluruh Ketua RT untuk menginventarisasi kebutuhan bibit, pupuk, hingga peralatan dasar berkebun, lalu menyusun proposal pengajuan bantuan yang nantinya akan dia kawal agar dapat dimasukkan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P).
“Proposal dari RT-RT akan saya bawa ke dewan. Saya akan perjuangkan supaya dapat dukungan anggaran dari Pemkot Balikpapan. Kita ingin program ini benar-benar berjalan dan dirasakan manfaatnya oleh warga,” tegasnya.
Selain itu, Japar juga menekankan bahwa program ini tidak hanya menyasar ketahanan pangan, tetapi juga memiliki manfaat lain seperti menambah penghijauan lingkungan, meningkatkan kualitas udara, dan mengurangi pengeluaran rumah tangga.
“Gerakan ini kecil, tapi dampaknya sangat besar. Kalau keluarga kita sehat, pengeluaran untuk beli sayur berkurang, rumah lebih sejuk, itu sudah luar biasa,” pungkasnya.
Warga yang hadir menyambut baik inisiatif ini. Mereka berharap program Tanam Pekarangan tidak hanya sekadar wacana, tapi benar-benar direalisasikan dengan dukungan sarana dan prasarana dari pemerintah.
Dengan kolaborasi antara legislatif, eksekutif, dan partisipasi aktif warga, Japar optimistis program ini bisa menjadi model bagi kelurahan-kelurahan lain di Balikpapan dalam membangun ketahanan pangan berbasis keluarga.(*/ADV/DPRD Balikpapan/wan)