LINTASRAYA.COM BALIKPAPAN– Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan menegaskan, upaya pengurangan sampah tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, tetapi juga memerlukan peran aktif masyarakat. Keterlibatan warga dinilai menjadi faktor penentu untuk mencapai target pengurangan volume sampah hingga 50 persen pada akhir 2025.
Kepala DLH Balikpapan, Sudirman Djayaleksana mengatakan pemerintah kota telah menyiapkan strategi melalui pembentukan bank sampah di setiap kelurahan. Namun, keberhasilan program tersebut sangat bergantung pada partisipasi warga untuk terbiasa memilah dan membuang sampah ke bank sampah.
“Target ini bisa tercapai atau tidak, sangat tergantung pada peran bersama. Lurah, RT, hingga masyarakat harus bergerak aktif. Kami optimis, kalau semua kompak, pengurangan sampah 50 persen bisa terwujud,” ujar Sudirman, Kamis (18/9/2025).
Hingga saat ini, Balikpapan telah memiliki 30 persen capaian dalam upaya pengurangan sampah. Untuk memperkuat langkah tersebut, setiap kelurahan diwajibkan membentuk minimal enam bank sampah. Beberapa bahkan mampu mendirikan lebih dari 10. Dengan total 34 kelurahan, jumlah bank sampah yang beroperasi bisa menembus lebih dari 200 unit.
Setiap bank sampah diperkirakan mampu menekan 100 hingga 200 kilogram sampah per hari. Jika dikelola secara konsisten, jumlah itu diyakini mampu memberikan kontribusi besar dalam menurunkan volume sampah kota.
Sudirman menekankan, upaya masif ini bukan semata demi menjaga kebersihan kota, tetapi juga bagian penting untuk mempertahankan prestasi Adipura Kencana yang telah diraih Balikpapan. “Bank sampah adalah pintu masuk untuk perubahan perilaku. Kalau masyarakat terbiasa memilah sampah, dampaknya luar biasa bagi kota,” katanya.
DLH berharap sinergi antara pemerintah, kecamatan, kelurahan, dan warga dapat terus terbangun. Dengan begitu, Balikpapan tidak hanya bersih dan nyaman, tetapi juga tetap menjadi kota percontohan dalam pengelolaan lingkungan. (*/Adv/Diskominfo Balikpapan)
			














                                    