LINTASRAYA.COM BALIKPAPAN – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar kini memasuki masa kritis. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan, Drs. Sudirman Djayaleksana, mengungkapkan bahwa dari tujuh zona yang tersedia, hanya tersisa dua zona yang masih bisa dimanfaatkan, yakni zona 6 yang saat ini beroperasi, dan zona 7 yang menjadi cadangan terakhir.
Menurutnya, volume sampah harian di Balikpapan mencapai 550 ton. Namun, berkat program pengurangan sampah dari sumber dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), jumlah yang masuk ke TPA bisa ditekan menjadi 380–400 ton per hari. Dengan kondisi tersebut, daya tampung TPA Manggar diperkirakan masih mampu bertahan hingga tahun 2028.
“Upaya pengurangan dilakukan sejak dari rumah tangga, misalnya melalui pemilahan sampah organik dan non-organik serta pembuatan kompos. Ini penting agar umur TPA lebih panjang,” ujarnya Kamis (18/9/2025).
Sebagai langkah jangka panjang, Balikpapan juga masuk dalam daftar 33 kabupaten/kota yang akan mendapat bantuan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dari pemerintah pusat. Teknologi insinerator akan digunakan untuk mengubah sampah menjadi energi listrik.
“Koordinasinya sudah berjalan, sekarang tinggal menunggu terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) sebagai dasar pelaksanaannya,” ujarnya.
Namun, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi pemerintah daerah. Antara lain menyiapkan lahan minimal 5 hektare, menanggung biaya pengangkutan sampah hingga TPA, serta memastikan ketersediaan sampah minimal 1.000 ton per hari.
Untuk memenuhi syarat jumlah sampah tersebut, DLH berencana memanfaatkan sampah lama dari zona 1 hingga 6 yang sudah penuh dengan cara ditambang, kemudian dicampur dengan sampah harian yang masuk sekitar 400–500 ton.
“Total luas TPA Manggar sekitar 40 hektare, dengan tiap zona berbeda ukuran, antara 2,5 hingga 4 hektare. Pengelolaan juga tidak bisa sembarangan, harus dilengkapi lapisan plastik, saluran gas metana, dan proses pengolahan sebelum sampah dibuang,” terang Sudirman.
Dengan strategi ini, Pemkot Balikpapan optimistis persoalan sampah bisa dikelola lebih baik, sekaligus mendukung target pemerintah pusat dalam pemanfaatan energi terbarukan dari limbah perkotaan. (*/Adv/Diskominfo Balikpapan)