LINTASRAYA.COM BALIKPAPAN– Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang meluncurkan program insentif bagi guru non ASN serta tokoh agama melalui Jaringan Pengaman Sosial dan Politik (Jospol). Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan bukti nyata keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat, khususnya mereka yang telah lama berkontribusi di bidang pendidikan dan keagamaan.
“Sesuai komitmen Bapak Gubernur, kita tentu memberikan apresiasi. Ini bukan hanya slogan atau janji saat kampanye, tapi benar-benar diimplementasikan. Saya sebagai Wali Kota juga mengucapkan terima kasih. Insyaallah, apa yang diarahkan beliau, bahwa APBD ini diperuntukkan untuk masyarakat, bisa tepat sasaran,” ujar Rahmad, Rabu (17/9).
Rahmad menilai, program insentif yang menyasar guru, marbot masjid, dan tokoh agama menjadi bukti pemerintah hadir untuk kesejahteraan rakyat. Ia berharap, kebijakan tersebut dapat terus berlanjut dan bahkan ditingkatkan di masa mendatang.
“Kalau tidak salah, insentif yang diberikan sebesar Rp500 ribu. Tentu ini sangat membantu, tapi saya berharap bisa ditingkatkan lagi. Balikpapan juga sudah melakukan program serupa, tinggal kita menyesuaikan agar manfaatnya bisa dirasakan lebih luas. Bukan hanya guru, tetapi juga guru agama agar bisa lebih sejahtera,” imbuhnya.
Seperti diketahui, sebanyak 31 ribu lebih guru non ASN di Kaltim baru saja menerima insentif melalui program Jospol. Program ini dipandang sebagai bentuk penghargaan negara terhadap pengabdian para pendidik yang selama ini bekerja dengan keterbatasan.
Sementara itu, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud menegaskan, insentif tersebut bukan hadiah musiman, melainkan bentuk kepedulian pemerintah terhadap profesi guru dan tokoh agama. “Mereka adalah pilar peradaban. Tidak ada anak cerdas tanpa guru, tidak ada pemimpin besar tanpa sentuhan guru,” kata Rudy saat menyerahkan insentif di SMP IT Istiqomah Balikpapan.
Meski begitu, masih ada catatan dari lapangan. Guru honorer menilai besaran insentif belum sebanding dengan beban kerja, terutama di daerah terpencil. Selain itu, ketepatan waktu pencairan menjadi harapan besar agar insentif benar-benar bisa diandalkan.
Rahmad berharap program ini dapat terus dievaluasi sehingga benar-benar memberi dampak nyata. “Yang penting masyarakat bisa merasakan manfaatnya langsung. Kalau ini konsisten dijalankan, saya yakin kesejahteraan guru dan tokoh agama akan semakin baik,” pungkasnya. (*/Adv/Diskominfo Balikpapan)
			














                                    