PENAJAM, lintasraya.com – Penjabat(Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Makmur Marbun, bersama Ketua TP PKK Kabupaten PPU, Linda Romauli Siregar, mengunjungi sentra pengelolaan sabut kelapa di Kelurahan Saloloang, Kecamatan Penajam, pada Sabtu siang, (25/5/2024).
Dalam kunjungan tersebut, Makmur Marbun memberikan apresiasi kepada pengelola dan seluruh pekerja di lokasi tersebut.
“Berbagai kerajinan berbahan sabut kelapa di sini sangat menarik. Mulai tas, sepatu, pot bunga dan sebagainya punya nilai jual. Pengembangan kerajinan seperti ini harus terus dikembangkan sebagai ciri khas daerah kita PPU,” kata Makmur Marbun.
Makmur Marbun juga meninjau langsung mesin pengelolaan sabut kelapa, yang menjadi bahan utama untuk kerajinan tersebut. Dia menyatakan dukungannya terhadap usaha tersebut, mengingat pengelolaan ini merupakan salah satu upaya dalam peningkatan UMKM di kabupaten PPU.
“Ini adalah langkah positif masyarakat dalam rangka peningkatan UMKM kita di Kabupaten PPU,” pungkasnya.
Rusni Febrianti, Ketua Pengurus Koperasi Kriya Koperasi Mandara (KIM), yang ditemui setelah kunjungan, menjelaskan bahwa kerajinan dari sabut kelapa diolah menjadi dua bagian, yaitu cocopeat (media tanam organik) dan cocofiber (serat sabut kelapa) sebagai bahan kerajinan tangan.
“Cocopeat itu serbuknya sebagai media tanam yang biasanya digunakan perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI), kemudian cocofibernya sejauh ini diolah menjadi berbagai macam kerajinan. Dan alhamdulillah kerajinan kami ini sudah lebih dari 50 macam kerajinan termasuk keset, sepatu, tas, sandal hotel, pot bunga, dan lain sebagainya,” jelas Rusni Febrianti.
Dia menambahkan bahwa meski sudah berkontrak dengan perusahaan untuk cocopeat, kendala yang dihadapi saat ini adalah terkait peralatan.
“Kalau cocopeat sejauh ini kami juga telah berkontrak dengan perusahaan, hanya saja memang kendala yang dihadapi saat ini adalah terkait peralatan yang ada,” tambahnya.
Rusni berharap usaha yang dijalankan tersebut dapat terus berkembang sehingga lapangan kerja dapat terus terbuka luas untuk kesejahteraan bersama. Ia juga mengakui bahwa pemasaran produk kerajinan sabut kelapa yang dikelola belum signifikan dan masih tergantung pada pesanan. Namun, usaha tersebut telah berdiri selama empat tahun dan mampu bertahan hingga kini.
“Secara online kami juga belum ada. Mudah-mudahan ke depan pasaran kita lebih luas lagi. Sejauh ini ibu Pj juga sering pesan seperti pot anggrek dan tempat souvenir untuk tamu-tamu VIP,” ucapnya.
Menutup wawancara, Rusni mengucapkan terima kasih atas kunjungan Penjabat Bupati PPU dan berharap mendapat dukungan lebih lanjut untuk pengembangan alat, agar usaha ini dapat terus memperluas lapangan kerja secara berkesinambungan.
“Terima kasih atas kunjungan bapak Bupati PPU. Kami ingin mendapatkan dukungan dari beliau untuk pengembangan alat kami ini agar bisa terus memperluas lapangan kerja secara berkesinambungan,” tutupnya.(*/ADV/DiskominfoPPU)















