LINTASRAYA.COM, SAMARINDA – Persatuan Panahan Indonesia (Peprpani) Kalimantan Timur (Kaltim) dibawah kepengurusan Sutomo Jabir ini dinilai cukup berhasil.
Di mata Sekretaris Umum (Sekum) Perpani Kaltim, Haidar Fathoni, jika kepemimpinan Sutomo Jabir ini, pola secara keseluruhan sudah dirubah.
“Polanya sudah dirubah, jadi panahan ini milik bersama. Bersama artinya dalam pengurus tidak ada lagi kebijakan yang otoriter,” ungkap Haidar, belum lama ini.
Seluruh pengurus Perpani Kaltim harus saling mendengar, saling berbicara terkait kekurangan-kekurangan yang masih ada.
“Kalau ada kekurangan, kita carikan solusinya sama-sama. Tidak saling menyalahkan dan utamanya ada porsi atau tupoksinya masing-masing gitu,” tuturnya.
Porsi masing-masing ini dimaksudkan Haidar, pelatih berfungsi sebagai pelatih, dan pengurus berfungsi sebagai pengurus.
“Kalau saat sebelum keberangkatan ke Pekan Olahraga nasional (PON) lalu, memang menjadi kerjanya pengurus mempersiapkan administrasi, kelengkapan dan menutupi kekurangan dan lain-lain,” jelasnya.
Sementara pelatih, hanya berfokus dalam menerapkan pola-pola yang diperlukan atlet. Sehingga, dari segi itu pengurus tidak boleh ikut campur.
“Pengurus tidak boleh ikut campur terkait apa-apa saja yang dia terapkan kepada atletnya, dan apa yang sudah diterapkan pelatih,” tegasnya.
Karena, kata Haidar nantinya pelatih yang akan mempertanggungjawabkan semua yang terjadi selama berlangsungnya pertandingan.
“Jadi termasuk kepengurusan, tim binpres, tim harian pengprov, dan termasuk juga ketua umum tidak boleh ikut campur sama programnya pelatih,” imbuhnya.
“Jadi kita percayaan penuh terhadap tim pelatih dan official, bagaimana meramu program dan tim yang dia persiapkan dan dibawa ke arena pertandingan PON ini,” lanjutnya.
Dari itu, Haidar menyimpulkan bahwa solid merupakan komponen yang sangat penting dalam kepengurusan dan pembentukan atlet.(*/ADV/anr/wan)