BALIKPAPAN, lintasraya.com – Ratusan Warga perumahan Pondok Asri RT 60 kelurahan Manggar, Balikpapan Timur, hadiri Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Wasbang) dari Wakil Ketua Komisi I DPRD Kaltim, DR H Yusuf Mustafa SH MH.
Dalam sosialisasi tersebut, membahas tentang pentingnya implementasi empat konsensus kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, yakni Pancasila, UUD 1945, bhineka tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kali ini, anggota DPRD dari fraksi Golkar Dapil Balikpapan tersebut didampingi narasumber Ustad Ir Nurdin Ismail yang juga ketua NU Balikpapan selatan, ketua LPM Kelurahan Manggar, Ghazali dan Eddy selaku ketua RT 60.
Anggota DPRD Kaltim Yusuf Mustafa menjelaskan, program sosialisasi Wawasan Kebangsaan dari pemerintah provinsi Kaltim ini sangat penting untuk dipahami masyarakat, terutama 4 pilar kebangsaan tersebut. Agar terjaganya kesadaran masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. Khususnya dilingkungan RT.
“Ini sangat penting terutama untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di lingkungan masyarakat ditengah perbedaan suku, agama dan golongan agar tetap hidup rukun. Saya sangat bangga dan mengapresiasi antusias warga yang sudah hadir,” tambahnya.
Disela tanya jawab pun Salah satu warga RT 60, Minto menanyakan, salah satu pentingnya pemahaman 4 pilar kebangsaan ini yaitu, tentang ketahanan pangan. Yang dinilai masih minim, sebab masih ketergantungan impor termasuk penyediaan pupuk untuk pertanian khususnya di Balikpapan.
“Kami berharap untuk ke depan ketehanaan pangan khususnya disektor ketersediaan pupuk ini dapat diatasi,” harapnya.
Menyikapi hal tersebut Yusuf Mustafa menyebut, akan berkoordinasi dengan komisi II DPRD provinsi Kaltim untuk membahas ketersediaan pupuk subsidi di Kaltim.
“Sebenarnya ini masuk di komisi II. Tapi akan kami koordinasikan untuk ditindak lanjuti nantinya,” jelasnya.
Sementara itu, dalam pemaparannya Nurdin menjelaskan, nilai-nilai dalam empat konsensus dasar mencakup Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, NKRI, dan semboyan Bhineka Tunggal Ika lebih menekankan pada aspek persatuan dalam setiap perbedaan yang ada. Khususnya, suku, adat budaya, agama serta golongan.
“Setiap agama, aliran, dan pemikiran tertentu selalu memiliki makna dan tujuan yang sama, sebabnya persatuan merupakan hal yang mutlak dalam keberagaman yang ada,” terangnya.
Namun pelaksanaanya, Pancasila sebagai dasar negara mempunyai peranan penting dalam segala aspek kehidupan. Kemudian, hal tersebut diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) yang di dalamnya memuat tujuan pembangunan berbangsa dan bernegara.
Tujuannya, ialah untuk mewujudkan bangsa yang kuat, rukun bersatu, berdaya saing tinggi, sejahtera, terjaganya sejarah kebangsaan Indonesia dan cinta NKRI.
Ia berharap, ke depan nilai-nilai dalam Pancasila harus tetap dipertahankan sehingga tidak sekadar dihafal tetapi harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti toleransi dan kebersamaan antar warga yang hidup berdampingan untuk selalu bergotong-royong.
Disela sosialisasi, Nurdin pun mengajak para warga masyarakat untuk menyerukan butir-butir Pancasila serta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia.(*/san)