LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN — Pemerintah Kota Balikpapan kembali menunjukkan dukungan konkret terhadap peran generasi muda dalam pembangunan kota dengan mengirim dua wakil pemuda terbaiknya untuk berpartisipasi dalam Youth City Changers (YCC), sebuah forum nasional yang digelar di Surabaya pada 5–7 Mei 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), dengan tema sentral “Orang Muda untuk Negeri”.
Dua pemuda terpilih yang mewakili Balikpapan adalah Agung Widiyanto, Duta Pemuda Kota Balikpapan 2025, dan Misa Wulandari, pendiri Yayasan Sinar Kebaikan Bersama (SKEMA). Keduanya dipilih melalui proses seleksi yang mempertimbangkan rekam jejak kepemimpinan, keterlibatan sosial, serta kontribusi aktif dalam pemberdayaan masyarakat.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Balikpapan, Ratih Kusuma, secara simbolis melepas keberangkatan kedua peserta tersebut. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa keikutsertaan mereka merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam membina pemuda yang kreatif, adaptif, dan memiliki visi pembangunan berkelanjutan.
“Ini bukan sekadar keikutsertaan dalam event nasional, tetapi bagian dari komitmen kita untuk memberi ruang kepada anak muda agar terlibat langsung dalam proses pengambilan keputusan dan pengembangan ide untuk masa depan kota. Mereka membawa nama baik Balikpapan,” ungkap Ratih, Selasa (6/5/2025).
Selama tiga hari, peserta YCC dari 98 kota anggota APEKSI akan mengikuti berbagai diskusi panel, workshop tematik, sesi interaktif, dan aksi sosial, dengan tema-tema seperti inovasi digital, kepemimpinan muda, wirausaha kreatif, penguatan demokrasi lokal, dan pembangunan berwawasan lingkungan.
YCC tidak hanya menjadi tempat bertemunya ide-ide segar dari para pemuda, tetapi juga berfungsi sebagai inkubator kolaborasi antar-kota yang diharapkan bisa melahirkan solusi inovatif untuk diterapkan di masing-masing daerah.
Agung Widiyanto, yang juga aktif sebagai fasilitator komunitas literasi di kota, menyampaikan harapannya agar forum ini menjadi titik temu bagi gagasan-gagasan muda yang berdampak nyata.
“Kami ingin membawa pulang bukan hanya inspirasi, tapi juga jejaring dan program konkret yang bisa kami adopsi dan kembangkan di Balikpapan. Semangat kolaborasi sangat terasa di sini,” ujarnya dari Surabaya.
Sementara itu, Misa Wulandari, yang dikenal karena kiprahnya dalam pemberdayaan perempuan dan anak-anak marginal, menyampaikan bahwa forum seperti ini memberikan wadah bagi pemuda dengan latar belakang sosial untuk bersuara dan didengar.
“Saya membawa pengalaman dari akar rumput, dari lapangan. Di sini saya bisa berbagi dan sekaligus belajar dari teman-teman di kota lain tentang bagaimana mereka mengatasi tantangan sosial dengan cara yang kreatif,” katanya.
Pemerintah Kota Balikpapan menaruh harapan besar terhadap keberlanjutan partisipasi pemuda dalam pembangunan. Disporapar sendiri akan memfasilitasi tindak lanjut dari partisipasi ini dalam bentuk forum diskusi pemuda lokal, pelibatan dalam penyusunan program kepemudaan, hingga advokasi kebijakan berbasis gagasan anak muda.
Dengan semangat “Orang Muda untuk Negeri”, Balikpapan berharap keterlibatan pemudanya di forum nasional akan menjadi cerminan dari semangat kota yang terbuka, progresif, dan siap menyambut perubahan yang dipimpin generasi muda.(*/ADV/Diskominfo Balikpapan/wan)